Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Yakin Macet Jakarta Berkurang Jika Harga BBM Dinaikkan

Kompas.com - 04/09/2014, 05:30 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan melanjutkan pembenahan Ibu Kota setelah dirinya resmi menjadi Presiden mendatang. Lalu, apa yang akan dilakukan pemerintah pusat untuk merealisasikan janji Jokowi itu?

Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla mengatakan, Jokowi memang harus membayar utang, khususnya terkait penyelesaian masalah klise kemacetan dan banjir di Jakarta.

Untuk kemacetan, Kalla yakin akan berkurang setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM bersubsidi) nantinya. (baca: Setelah Dilantik, Jusuf Kalla Ingin Harga BBM Naik)

"Kalau naikkan BBM, pasti Jakarta agak kurang macetnya. Pasti (warga) naik bus, kurangi naik motor, yang naik mobil pribadi naik bus," kata Kalla saat berkunjung ke Gedung Kompas Gramedia, Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Kalla memperkirakan mass rapid transit (MRT) yang tengah dibangun tidak banyak peminat lantaran rencana rutenya baru Lebak Bulus-Kampung Bandan. Padahal, banyak warga yang beraktivitas di Jakarta, yang tinggal di kota sekitar seperti Bekasi, Depok. Menurut Kalla, jalur MRT mesti sepanjang 100 kilometer, minimal 85 kilometer melintasi Jakarta.

Langkah lain, kata Kalla, melakukan pembangunan permukiman secara vertikal. Salah satu faktor penyebab banjir di Jakarta, kata dia, yakni terus berkurangnya wilayah resapan.

"Sekarang semua (air) lari ke sungai. Semalem saya bicara dengan Jokowi, bikin aturan semua orang harus bersihkan selokannya (rumah)," ucapnya.

Kalla lalu menyinggung sulitnya mengubah mental warga Jakarta. Ia bercerita pengalamannya mengunjungi daerah Kampung Melayu, Jakarta Timur, ketika banjir. Ketika itu, Kalla datang untuk memberikan bantuan selaku Ketua Umum Palang Merah Indonesia.

Saat itu, Kalla menanyakan kepada para pengurus RT bagaimana jika dibangun rumah susun, lalu warga pindah. Warga menolak lantaran sudah tinggal sangat lama di sana. Apalagi, ketika banjir tiba, kata Kalla, mereka senang dapat makanan gratis.

"Saya terkejut dengar kata-kata itu. Solusinya harus tegas, bikin itu (rusun) kau pindah," kata Kalla.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan, pasti ada protes dari warga ketika direlokasi. Namun, dia meyakini lama kelamanaan warga akan menikmati. Ia memberi contoh konversi minyak tanah ke gas dulu.

"Konversi minyak tanah ke gas banyak orang menolak. Lama-lama enak," kata Kalla.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com