Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Pilih Gas 3 Kg ketimbang Berlangganan Gas Rp 36.000 Sebulan

Kompas.com - 16/09/2014, 15:00 WIB
Desy Selviany

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta dinas energi mengalirkan gas ke rusun-rusun untuk mengurangi beban hidup masyarakat. Namun, menurut warga Rusunawa Marunda, harga berlangganan gas yang lebih mahal dari harga elpiji 3 kg memberatkan.

Syamsuddin, seorang penghuni rusun tersebut, mengatakan, satu unit rusun yang dapurnya dialirkan gas harus membayar abonemen Rp 36.000 setiap bulannya. Sementara harga elpiji 3 kg hanya Rp 19.000. Hal itu, kata dia, sangat membebani penghuni yang berpenghasilan pas-pasan.

"Ya, jangan sampailah kebijakan itu malah buat kita makin tercekik. Kalau misalnya kita (warga rusun) mau mengganti gas elpiji biasa dengan saluran pipa, harusnya kebijakan tersebut sebisa mungkin menguntungkan kita. Jikapun ada biaya abonemen, misalnya, harganya harus lebih kecil dari harga elpiji biasa yang kami pakai," kata Syamsuddin kepada Kompas.com, Selasa (16/9/2014).

Menurut Syamsuddin, masih banyak yang menolak berlangganan gas yang dialirkan oleh PGN ke unit mereka. Selain harga, mereka juga memikirkan tabung gas 3 kg yang tidak murah hendak dikemanakan. Mereka berharap adanya penggantian tabung gas mereka yang nantinya sudah tidak terpakai.

Saat ini, di Rusunawa Marunda sudah terpasang pipa-pipa gas. Jaringan pipa gas sudah terpasang sejak tahun lalu. Namun, kata Syamsuddin, belum ada sosialisasi mengenai kapan gas akan dialirkan.

Hal senada pun diungkapkan oleh Darmanto (41), penghuni Rusun Marunda Blok Hiu yang juga merangkap sebagai ketua RT. Dia mengaku pernah mendengar perihal akan dialirkannya gas dari PGN pada 12 September. Namun, sampai hari ini, belum juga ada pengaliran gas ke rusun warga.

Menurut salah seorang staf pengelola Rusun Marunda Cluster A, ada lima dari 11 blok yang ada yang sudah terpasang jaringan pipa gas. Meski begitu, pihak pengelola belum mengetahui kapan gas bisa mulai dinikmati.

Mahyadi, Kepala UPRS wilayah 1 Dinas Perumahan Provinsi DKI, mengatakan, masih ada 220 unit dari sekitar 500 unit yang belum mendaftar untuk pemasangan pipa gas. Mengenai waktu pemasangan pipa gas akan dialirkan ke blok yang belum terpasang, hal itu tergantung Dinas Sumber Daya dan Energi Provinsi DKI.

"Pemasangan pipa sendiri kami harapkan akhir September sudah bisa mulai dipasang secara bertahap. Akan tetapi, tentu saja itu tergantung dari pihak PGN yang memang punya wewenang dalam masalah ini," ujarnya saat ditemui di kantor Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Besok Rabu, Ribuan Buruh Akan Demo di Depan Istana Negara Menyoal PHK Industri Tekstil

Besok Rabu, Ribuan Buruh Akan Demo di Depan Istana Negara Menyoal PHK Industri Tekstil

Megapolitan
Keluarga Sebut Kejaksaan Sudah Rekonstruksi Ulang Kasus Siswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Sebut Kejaksaan Sudah Rekonstruksi Ulang Kasus Siswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Nasib Tragis Anak Berkebutuhan Khusus di Depok, Nyawanya Melayang Usai Kejar Layang-layang...

Nasib Tragis Anak Berkebutuhan Khusus di Depok, Nyawanya Melayang Usai Kejar Layang-layang...

Megapolitan
Pemain Judi 'Online' di Jakarta Terbanyak Kedua, DPRD Nilai Pemprov DKI Lamban Bersikap

Pemain Judi "Online" di Jakarta Terbanyak Kedua, DPRD Nilai Pemprov DKI Lamban Bersikap

Megapolitan
Hari Ini, Pemprov Bakal Tertibkan Pengungsi WNA yang Pasang Tenda di Depan Kantor UNHCR

Hari Ini, Pemprov Bakal Tertibkan Pengungsi WNA yang Pasang Tenda di Depan Kantor UNHCR

Megapolitan
Gali Tutup Lubang, Pemilik WO Tipu 7 Calon Pengantin di Bogor

Gali Tutup Lubang, Pemilik WO Tipu 7 Calon Pengantin di Bogor

Megapolitan
Penerima KJP yang Tersandung PPDB di Jakarta, Kini Bersekolah di Negeri Hanya Tinggal Angan

Penerima KJP yang Tersandung PPDB di Jakarta, Kini Bersekolah di Negeri Hanya Tinggal Angan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 2 Juli 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 2 Juli 2024

Megapolitan
Polisi Tetapkan Pemilik WO yang Tipu 7 Calon Pengantin di Bogor sebagai Tersangka

Polisi Tetapkan Pemilik WO yang Tipu 7 Calon Pengantin di Bogor sebagai Tersangka

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 2 Juli 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 2 Juli 2024

Megapolitan
Rekapitulasi Ulang Hasil Pileg DPRD di 233 TPS Cilincing, Suara Parpol Berubah Signifikan

Rekapitulasi Ulang Hasil Pileg DPRD di 233 TPS Cilincing, Suara Parpol Berubah Signifikan

Megapolitan
2 Kurir Sabu di Ciledug Manfaatkan Momen HUT Bhayangkara untuk Edarkan Narkoba di Jabodetabek

2 Kurir Sabu di Ciledug Manfaatkan Momen HUT Bhayangkara untuk Edarkan Narkoba di Jabodetabek

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pengedar yang Simpan Sabu dalam 72 Bungkus Teh Cina di Ciledug

Polisi Amankan Dua Pengedar yang Simpan Sabu dalam 72 Bungkus Teh Cina di Ciledug

Megapolitan
Munculnya Nama Heru Budi dalam Bursa Cagub Jakarta Pilkada 2024...

Munculnya Nama Heru Budi dalam Bursa Cagub Jakarta Pilkada 2024...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 2 Juli 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 2 Juli 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com