Berkemeja batik warna hijau, Lulung melihat-melihat reruntuhan material jembatan yang masih berada di tanah. Dia tampak kaget ketika diberi tahu ada empat orang korban yang tewas dari peristiwa tersebut.
"Ini bukan kejadian sepele, harus dievaluasi serius. Kalau ada indikasi korupsi, kita proses. Kalau tidak, harus dievaluasi lagi supaya enggak kejadian lagi," ujar politisi PPP ini.
Lulung menegaskan, pengawasan proyek-proyek pembangunan ke depannya perlu dilakukan dengan lebih ketat lagi untuk mencegah peristiwa ambruknya bangunan terulang lagi. Ia menilai, peristiwa ambruknya jembatan juga merupakan hasil pengawasan yang kurang optimal.
"Sejauh ini, kita serahkan saja dulu ke pihak kepolisian untuk pemeriksaannya," kata dia.
Jembatan tersebut diketahui ambruk pada Jumat (31/11/2014) sekitar pukul 06.00. Jembatan merupakan bagian dari proyek peremajaan Gedung Perpustakaan dan Gedung Arsip Pemerintah Provinsi DKI Jakarta senilai Rp 24 miliar.
Selain dikerjakan oleh PT Sertonia Agung, proyek tersebut juga melibatkan PT Citra Murni Semesta sebagai perencana dan PT Citra Rancang Mandiri sebagai pengawas. Proyek dimulai pada September 2014 lalu dan ditargetkan untuk selesai tahap konstruksi pada Desember 2014.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.