Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teluk Jakarta Bisa Semakin Dangkal

Kompas.com - 05/11/2014, 14:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kalangan usaha pelayaran, logistik, dan nelayan mencemaskan risiko pendangkalan akibat pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di Teluk Jakarta. Selain mengganggu alur pelayaran, pendangkalan juga dikhawatirkan memperpendek usia pelabuhan, terutama Pelabuhan Tanjung Priok dan Sunda Kelapa.

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita, Selasa (4/11/2014), mengatakan, pelaku usaha pelayaran dan pengguna jasa logistik khawatir perairan di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok kian dangkal. Kondisi itu berpotensi menghambat lalu lintas kapal.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia DKI Jakarta Yan Winata Sasmita menyampaikan kekhawatiran serupa. Aktivitas ratusan kapal pencari ikan yang hilir mudik di kawasan Teluk Jakarta tiap hari dipastikan terganggu atau bahkan mati jika perairan diuruk untuk pembangunan pulau-pulau reklamasi, dangkal karena sedimentasi parah, atau tertutup tanggul.

Profesor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo dari Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang, menyatakan, ancaman pendangkalan akibat sedimentasi di Teluk Jakarta itu nyata.

Berdasarkan penelitian mandiri yang dia lakukan dengan menggunakan pengamatan radar dan satelit, Josaphat mengatakan, laju pengendapan di muara Sungai Citarum dan Cikarang mencapai 18-40 meter dari garis pantai per tahun. Padahal, muara kedua sungai itu mengarah ke kawasan zona ekonomi dan pelabuhan laut dalam Jakarta.

”Dapat diperkirakan pelabuhan laut dalam hanya dapat berfungsi kurang dari 20 tahun saja jika tidak diikuti dengan pembenahan jaringan perairan dari wilayah Jawa Barat,” papar Josh, panggilan akrab Josaphat.

Deputi Direktur Bidang Eksternal Wahana Lingkungan Hidup Indonesia DKI Jakarta Zainal Muttaqin menambahkan, selain sedimen, 13 sungai juga membawa limbah dari hulu dan sepanjang daerah aliran sungai. Belum lagi limbah dari perusahaan-perusahaan di pesisir utara.
Belum disosialisasikan

Sejumlah pihak mengatakan belum pernah mendapatkan sosialisasi terkait rencana pembangunan tanggul laut raksasa itu. Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono pekan lalu mengatakan, sosialisasi ke warga dan pelaku usaha di pesisir utara sebagai pihak yang terkena dampak langsung relatif lemah. Kalangan usaha pelayaran dan pengguna jasa pelabuhan juga belum mendapat penjelasan soal proyek itu.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menanti hasil kajian atas pembangunan tanggul tipe B yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum. Menurut Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, banyak hal yang harus dijawab kajian itu, seperti nasib ribuan nelayan di sekitar tanggul laut dan penggelontoran air dari sungai- sungai yang bermuara di laut sekitar tanggul.

Meski masih ragu-ragu dengan kelanjutan tanggul laut raksasa tipe B, Basuki menegaskan perlunya kelanjutan tanggul laut tipe A. Proyek ini dilakukan untuk memperkuat tanggul laut yang sudah ada di pantai utara Jakarta untuk mencegah rob.

Ahli hidrologi Universitas Indonesia, Firdaus Ali, sependapat dengan Basuki. Menurut dia, lebih baik konsentrasi memperbaiki tanggul tipe A yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Sejalan dengan pembangunan itu, pemerintah melakukan penanganan di darat dan hulu. (MKN/FRO/NDY/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com