Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadalah! Modus Baru Penipuan "Polisi Minta Pulsa"

Kompas.com - 01/12/2014, 14:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Malang benar nasib Agus Budiyanto. Ia kehilangan uang Rp 1,6 juta karena kena tipu melalui telepon seluler. Uangnya ludes tak tersisa.

Awal mula kejadian yang menimpa karyawan salah satu bank ternama ini terjadi saat ia baru saja terjaga dari tidurnya pada Sabtu (29/11/2014). Dia menerima sebuah panggilan telepon dari nomor 081287769512 yang mengaku dari seorang temannya yang kena tilang di jalanan oleh polisi.

"Gue baru bangun tidur, tiba-tiba ada telepon. Gue kira teman gue, katanya kena tilang di jalan," ujarnya.

Mendapatkan panggilan telepon tersebut, tanpa basa-basi dan tidak mandi, Agus langsung beranjak dari tempat tidurnya untuk kemudian bergegas menuju ATM. Sebab, di ujung telepon, orang yang mengaku temannya tersebut meminta tolong agar segera mentransfer sejumlah uang untuk membeli pulsa atas perintah polisi. Kalau tidak, sang teman tersebut akan dipenjara.

Melalui ATM, Agus mengirim pulsa ke beberapa nomor lain senilai Rp 1 juta. Selama perjalanan menuju ATM, ia menurut saja diminta oleh pelaku agar tidak memutus komunikasi.

"Gue kaya kena hipnotis, gue kira itu teman gue karena memang sudah janjian mau ketemuan," ujarnya.

Tidak sampai di situ, seusai mengirim pulsa ke beberapa nomor telepon lagi, pelaku meminta dikirimkan lagi pulsa untuk komandan polisi yang menilang. "Gue kirim Rp 300.000, pokoknya total sampai Rp 1,6 juta," katanya.

Seusai mentransfer sejumlah uang tersebut, Agus pun mengirim pesan kepada temannya melalui BlackBerry Messenger bahwa uang sudah dikirim ke rekening. "Teman gue bingung, pulsa apaan?" ujarnya.

Merasa sudah kena tipu dan uangnya ludes, Agus kemudian melapor ke Mapolsek Kebayoran Baru. "Langsung gue lapor ke Polsek Taman Puring," ujarnya. (Willy Widianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com