Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesra dengan Lulung, Taufik, Sani, Ini Kata Ahok

Kompas.com - 08/12/2014, 18:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat sidang paripurna pengesahan alat kelengkapan Dewan (AKD), Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama terlihat mesra dan akrab dengan pimpinan DPRD DKI yang berasal dari Koalisi Merah Putih (KMP), yakni Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana (Sani), Mohammad Taufik, dan Abraham Lunggana.

Menanggapi hal tersebut, Ahok mengaku ingin menunjukkan komunikasi yang baik antara eksekutif dan legislatif kepada warga Ibu Kota.

"Senyum-senyum saja. Kita ini mitra, kata Pak Lulung. Jangan bilang punya musuh di DPRD," kata Ahok di Balaikota, Senin (8/12/2014).

Ia pun menampik selama ini hubungan yang terjalin antara Pemprov DKI dan DPRD tidak baik. "Dari dulu juga clear kok, enggak ada masalah, he-he-he," kata Ahok.

Pada kesempatan berbeda, Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Lulung menjelaskan bahwa ia sempat mengobrol dengan Ahok selama sidang paripurna. Ia meminta Ahok untuk tidak menganggapnya sebagai musuh. Apabila Ahok berbicara maupun bersikap kurang baik, Lulung mengatakan ia wajib menegur serta mengingatkan.

Ahok pun menanggapi positif permintaan Lulung tersebut. Anggota Fraksi PPP itu pun membantah bahwa ia kerap mengkritisi prestasi Ahok. Pernyataan dan gaya bicara Ahok, menurut Lulung, harus segera diperbaiki.

"Ingat lho, kawan-kawan jangan lupa, saya adalah orang pertama yang mengatakan tidak boleh ada yang melarang Ahok jadi gubernur kalau Jokowi jadi presiden karena itu sesuai konstitusi. Tapi, karena persoalannya Ahok itu ngomong-nya, ah ngomongin Ahok lagi deh ah. Lo (wartawan) pintar banget ngadu-ngadunya," kata Lulung meralat pernyataannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com