Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rancangan APBD DKI 2015 Dikebut Tahun Depan

Kompas.com - 19/12/2014, 14:09 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menuturkan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2015 tengah dikebut dan ditargetkan akan selesai pada awal tahun depan.

Pernyataan tersebut diungkapkan Djarot setelah mengadakan rapat dengan pimpinan DPRD DKI yang diwakilkan oleh Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, Jumat (19/12/2014).

"Pertengahan Januari (2015) KUA-PPAS selesai," kata Djarot. Adapun rancangan kebijakan umum anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) sebelumnya telah diserahkan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada DPRD DKI.

Sesuai rencana semula, akan ada 13 program unggulan dalam mata anggaran 2015. Nilai anggaran sendiri direncanakan akan diajukan nilai Rp 76,9 triliun.

Selain membahas APBD 2015, Djarot juga mengaku tengah membangun suasana yang harmonis, antara eksekutif dan legislatif di DPRD DKI.

Ke depan, Djarot tidak ingin ada ketegangan lagi yang dirasakan antara Pemprov DKI dan DPRD. "Mereka (DPRD) sangat welcome. Kita bangun komunikasi, sehingga jadi satu visi," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berjanji pengesahan RAPBD menjadi APBD DKI Jakarta akan rampung sebelum 30 Desember 2014.

Menurut Pras, sejauh ini pembahasan mengenai rencana pengesahan RAPBD antara Pemerintah Provinsi DKI dan DPRD DKI tak menemui kendala apapun. [Baca: Ketua DPRD DKI: Sebelum 30 Desember, APBD Sudah Disahkan]


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com