Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Macet di Jalanan Jakarta Kala Hujan Datang

Kompas.com - 13/01/2015, 14:38 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat hujan tiba, umumnya lalu lintas di sejumlah ruas jalan menjadi tersendat. Bahkan jalanan yang sudah macet kian tersumbat.

Seperti pantauan Kompas.com Selasa (13/1/2015) siang di Jalan Otto Iskandardinata, Jatinegara, Jakarta Timur. Arus lalu lintas di jalan tersebut terpantau padat, kendaraan-kendaraan berjalan perlahan. Bahkan untuk beberapa waktu, kendaraan tidak bisa bergerak sama sekali.

Sebagian pengendara bahkan nekat menerobos jalur transjakarta demi mendapatkan jalan yang lebih lancar. Namun, upaya tersebut tidak terlalu membuahkan hasil karena di jalur itu kendaraan tidak dapat bergerak.

Bunyi klakson mewarnai kemacetan di jalan tersebut. Pengendara motor yang kebanyakan memakai jas hujan lantaran guyuran hujan yang cukup deras, berusaha menyelip-nyelip di antara mobil.

Sebagian dari mereka berteduh di pinggir-pinggir jalan untuk sekadar menjaga tubuh dan barang bawaan mereka tetap kering. Beberapa pengendara motor juga ada yang berteduh di bawah fly over.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, mengakui macetnya jalanan saat hujan adalah lantaran banyaknya pengendara sepeda motor yang berteduh.

"Rupaya masyarakat berteduh di fly over. Karenanya jalanan (yang bisa dilewati) jadi menyepit," kata dia di sela-sela simulasi penanggulangan banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (13/1/2015).

Karena itu, Polda Metro Jaya sudah menyiapkan pos pantau di titik-titik yang berpotensi macet. "Untuk pos pantau ada Lantas, Brimob, Sabhara untuk mengurai kemacetan," ujarnya. Unggung juga mengatakan supaya hasil dari pemantauan dalam beberapa waktu terakhir dapat dievaluasi. Tujuannya supaya kemacetan di kala hujan benar-benar dapat diatasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com