Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Habisi Nyawa Amanda, Toni Semprot Kamar Hotel dengan Obat Nyamuk

Kompas.com - 19/02/2015, 20:23 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Toni Rusli (37) pelaku pembunuhan terhadap kekasihnya Amanda Fransiska Santhosa (19) diduga telah merencanakan aksinya tersebut. Kepala Polisi Sektor Metro Penjaringan Ajun Komisarin Besar Kus Sugiantoro, mengatakan dugaan itu diperkuat dengan barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).

"Di TKP kita menemukan sebilah pisau dapur bergagang warna hitam, gunting, celana jeans yang sudah dipotong-potong serta tali rafia. Dari bukti tersebut pelaku sudah mempersiapkan semuanya," ujar Kus kepada Kompas.com, Kamis (19/2/2015).

Menurut Kus, Toni juga memesan obat nyamuk kepada petugas hotel yang diduga digunakan untuk menghilangkan bau. [Baca: Cemburu, Toni Bunuh Amanda dengan 60 Tusukan di Hotel]

"Dia memesan Baygon kemudian disemprotkan ke seluruh ruangan, di TKP kita menemukan Baygon tersebut sudah habis," katanya.

Selain itu, tambah Kus, Toni juga sengaja memilih kamar nomor 206, sebab dikamar tersebut ada kamar lain juga. "Sebelum memesan kamar, Toni minta antar bell boy yang bernama Mamat untuk mengecek kamar terlebih dahulu," ujar Kus.

Polisi menemukan mayat wanita di hotel goldensky jalan Pluit Utara no 48 Jakarta Pusat. Setelah melakukan pengembangan polisi menetapkan Toni Rusli (37) sebagai pelaku. Namun nahas sebelum tertangkap Toni loncat dari lantai 23 dan ditemukan sudah meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com