Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Hanura DKI Jakarta Veri Younevil mengatakan bahwa Basuki telah melakukan lobi-lobi politik dengan semua ketua umum parpol, termasuk Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, terkait hak angket yang digulirkan DPRD. (Baca: "Ahok Temui Semua Ketum Partai untuk Batalkan Hak Angket")
"Tidak, saya dari dulu sama Pak Wiranto baik saja. Terkait ini belum sempat bertemu. Terakhir bertemu Pak Wiranto sebelumnya munas (musyawarah nasional)," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Kamis (26/2/2015).
Basuki mengaku, tidak ada hal yang perlu dipusingkan mengenai polemik APBD DKI. Ia menyerahkan seluruhnya kepada masyarakat.
"Biar masyarakat saja yang menilai mana yang lebih pantas menyusun anggaran. Itu saja sih. Pantas tidak saya tanya satu kelurahan menghabiskan Rp 4,2 miliar untuk membeli UPS?" ucapnya.
Dia juga menegaskan bahwa tidak mungkin dirinya melakukan komunikasi dengan DPRD pada saat berselisih paham saat ini. "Tidak mungkin komunikasi, ini sudah beda prinsip," ucapnya.
Basuki menepis dirinya merapat ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan sikap PKB yang tidak merestui digulirkannya hak angket. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, selama ini, dia berkawan baik dengan PKB.
"Saya dari dulu sama PKB baik-baik saja. PKB juga tidak mau mengangketkan. Saya sama PKB itu dari dulu baik. Gus Dur yang dukung saya calon gubernur Bangka Belitung kan PKB. Yang bilang Ahok bisa jadi gubernur kan Gus Dur. Kita tunggu saja," ungkapnya.
Basuki menyatakan tidak ingin bermain politik. Dia mengaku lebih enak tanpa kungkungan parpol.
"Saya tidak mau main politiklah, lebih enaklah. Kita profesional saja kerja bagaimana membereskan Jakarta, mumpung belum dipecat, kan? Dia (DPRD) penyidikan dua bulan," ungkapnya. (Adi Suhendi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.