Penegak hukum dan penegakan hukum yang belum ideal menjadi pemicu terjadinya kejahatan juga dibenarkan Erlangga Masdiana, dosen kriminologi Universitas Indonesia. Menurut Erlangga, saat ini ada pengotak-kotakan di kalangan aparat penegak hukum. Di dalam masing-masing lembaga penegak hukum itu juga terkesan ada pengotakan.
Erlangga menambahkan, masyarakat sekarang juga melihat kontrol sosial dalam bentuk hukuman yang bertujuan mereduksi kejahatan ternyata tidak membuat kejahatan berkurang. Hal ini berarti ada lembaga-lembaga penting yang tidak bekerja efektif. "Hukum menjadi komoditas," katanya.
Dalam menangani kasus kejahatan pembegalan, Erlangga berpendapat, polisi sudah bekerja optimal. Mereka sudah cukup tegas. Namun, untuk menekan drastis kejahatan jalanan, akan sulit jika aparat penegak hukum lain, termasuk pemerintah daerah, tak konsisten dalam penegakan aturan hukum.
Pasalnya, pemerintah daerahlah yang memiliki kewenangan melarang orang-orang menjual, misalnya, suku cadang kendaraan bermotor ilegal. "Kalau banyak toko menjual barang-barang seperti itu, pemda harus merazianya dan mencabut izin usaha pemilik toko," katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, kepolisian akan terus melaksanakan Operasi Cipta Kondisi dengan sasaran pemberantasan kejahatan pencurian atau perampasan kendaraan bermotor, yang sudah dijalankan sejak Januari lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto menambahkan, data menunjukkan, kejahatan pencurian atau perampasan sepeda motor dalam tiga bulan terakhir turun dibandingkan periode sama tahun 2014. Penurunannya bahkan sampai 10 persen.
"Operasi yang gencar kami laksanakan tidak lain untuk memberikan kepastian rasa aman kepada masyarakat," kata Heru.
PJU dipasang
Sementara itu, Pemerintah Kota Tangerang mulai memasang lampu penerangan jalan umum (PJU) di jalanan minim penerangan yang dinilai rawan aksi begal. Sebagai langkah awal, 41 lampu PJU sudah dipasang di Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, yang menjadi akses warga Batuceper, Benda, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Kehadiran lampu penerangan ini disambut baik warga. "Selama ini warga jarang melewati jalan ini pada malam hari, terutama setelah maraknya aksi begal di wilayah lain. Kalau lewat di tempat ini, kami selalu waspada. Tetapi, sekarang sudah terang, jadi aman," kata Tarjo (35), warga Batusari, Senin.
Hal itu diakui Jayadi, Ketua RT 003/004 Kelurahan Batusari. Menurut dia, pemasangan PJU dilakukan mulai dari persimpangan Jalan Pembangunan III sampai persimpangan Jalan Pembangunan I. (ILO/RTS/RAY/PIN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.