Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbekal Pistol Mainan, Komplotan Ini Rampok Truk dan Muatannya

Kompas.com - 17/03/2015, 16:19 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komplotan perampok truk bermuatan dibekuk penyidik Subdit Tahbang/Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sebelum dibekuk, mereka terbiasa beraksi di jalan tol, mengincar truk-truk yang sedang diparkir di pinggir jalan.

Kepala Subdit Tahbang/Resmob Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto mengatakan, komplotan perampok spesialis truk bermuatan ini terdiri dari lima orang. Mereka adalah EW alias UB, MY alias IY, DAN, DEN, dan OMPG.

Namun, polisi baru menangkap tiga orang. "Mereka tertangkap pada tanggal 13 Maret 2015 di rumah kontrakannya. Ada juga yang tertangkap di rumahnya," ujar Didik di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/3/2015).

Didik menjelaskan, komplotan tersebut menghampiri kendaraan truk yang sedang diparkir. Kemudian, mereka mengetuk dan membuka pintu kendaraan truk tersebut.

Selanjutnya, UB, DAN, DEN, dan OMPG mengancam sopir dengan senjata tajam dan senjata api mainan serta menarik sopir keluar dari dalam kendaraan. "Karena kondisinya gelap, korban tidak menyadari itu senjata api mainan," kata Didik.

Sopir kemudian diikat di mulut dan tangannya, dimasukkan ke dalam mobil pelaku dan dibuang di suatu tempat yang sepi.

Selanjutnya, komplotan itu menjual truk dan muatannya kepada seorang penadah, yaitu JJ. "JJ ini penadah yang kemudian membawa truk dan muatannya ke daerah Jawa Tengah," kata Didik.

Ia menuturkan, penjualan truk biasanya dilakukan dalam bentuk besi tua. Artinya, truk sudah dipereteli ke dalam bentuk potongan-potongan. Itu pula yang menyulitkan polisi menemukan barang bukti.

Para tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan. Sementara itu, JJ sebagai penadah dikenakan Pasal 480 KUHP tentang Penadahan Barang-barang Hasil Curian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com