Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2015, 18:53 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pembahasan APBD DKI tahun anggaran 2015 mulai mendekati ujung. Besok, Kamis (19/3/2015), kunci e-budgeting akan dibuka dan diisi bersama Pemprov DKI juga DPRD DKI.

"Kita sih pengennya sudah input (anggaran) besok. Nanti kita input terus di-print. Kalau mereka (DPRD) setuju, tinggal paraf," kata Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Saefullah, Rabu (18/3/2015).

Anggaran yang akan diinput di sistem e-budgeting adalah APBD hasil evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang sudah disepakati Pemprov DKI serta DPRD. APBD yang dievaluasi Kemendagri merupakan APBD versi Pemprov DKI yang sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam e-budgeting.

Hal tersebut berarti perubahan anggaran akan lebih banyak pada masukan-masukan dari DPRD DKI. "Siapa punya ide, siapa punya koreksi (terhadap APBD 2015), silakan, terbuka gitu lho. Wartawan juga bisa monitor," tambah Saefullah.

Saefullah, yang juga Sekretaris Daerah DKI, menjelaskan bahwa proses input e-budgeting akan dilaksanakan di ruang pola Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI. Di sana, akan ada lima layar yang dipersiapkan. Tim e-budgeting sendiri yang paham soal teknis input juga akan disiapkan.

Sistem e-budgeting merupakan sistem penyusunan anggaran yang digunakan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, dengan e-budgeting, dia bisa mengetahui adanya usulan anggaran yang tak wajar.

Dengan menggunakan sistem e-budgeting, tidak semua pihak bisa mengubah anggaran di software tersebut. Dahulu, penyusunan anggaran menggunakan Microsoft Excel dan anggota DPRD dengan mudah memotong 10-15 persen anggaran program unggulan dan menggantinya untuk pembiayaan hal tidak penting.

Pihak yang memiliki password untuk mengakses sistem e-budgeting adalah Gubernur DKI, Sekretaris Daerah DKI, Kepala Bappeda, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), serta perwakilan dari masing-masing SKPD (satuan kerja perangkat daerah) DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com