Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduki Kursi Prioritas, Pria Ini Tak Pedulikan Ibu Hamil

Kompas.com - 13/05/2015, 13:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang pria penumpang KRL Commuterline tampak duduk santai dan sesekali tertidur pulas di kursi prioritas saat ada seorang ibu hamil berdiri bergelantungan di depannya. Situasi ini terjadi di dalam KRL rute Bogor-Jakarta Kota, Rabu (13/5/2015) pagi.

Ibu hamil yang berdiri itu tampak pasrah, dan tidak berusaha membangunkan pria tersebut. Ia tetap berdiri dengan memegang gantungan yang ada di depannya. Padahal, ia mengaku sedang hamil tujuh bulan.

"Sudah enggak apa-apa, saya berdiri aja. Entar malah saya yang dimarahi," kata dia pelan kepada penumpang lain yang ada di sebelahnya.

Perempuan yang tampak mengenakan daster putih dengan motif bunga-bunga itu mengaku hendak turun di Stasiun Kalibata. Ia mengaku sudah berdiri sejak naik dari Stasiun Citayam.

"Berdiri dari pas naik di Citayam tadi. Enggak apa-apa berdiri, biar anak saya aja yang duduk," ujar perempuan berusia sekitar 30 tahun, yang tampak membawa seorang anak balita itu.

Keadaan ini berlangsung sampai saat kereta tiba di Stasiun Pasar Minggu. Saat itu, ada seorang perempuan paruh baya yang baru masuk ke dalam kereta. Saat melihat situasi tersebut, ia langsung menegur penumpang pria tersebut. Ia meminta agar pria itu berdiri dan memberikan tempat duduknya.

Penumpang pria yang tampak mengenakan kemeja kerah warna hitam itu langsung berdiri dan memberikan tempat duduknya. "Bang, bangun, ini ada kakek-kakek sama ibu hamil berdiri," ujar perempuan tersebut.

Kursi prioritas merupakan kursi khusus yang diperuntukkan bagi penumpang dari golongan tertentu, meliputi ibu hamil, ibu yang membawa anak, warga lansia, dan penyandang disabilitas. Pada layanan KRL Commuterline, kursi prioritas biasanya ditempatkan di pojok kereta.

Petugas informasi kerap rutin memperingatkan penumpang melalui pengeras suara agar memberikan kursi tersebut kepada kalangan yang memerlukannya. Namun, rendahnya kesadaran penumpang membuat peringatan tersebut seakan jadi tak berarti.

Sebagai perbandingan, di negara tetangga Singapura, kursi prioritas merupakan kursi yang "haram" diduduki oleh penumpang yang dalam kondisi normal. Kebanyakan warga tak akan menduduki kursi tersebut, meski dalam keadaan kosong. (Baca: Transportasi Massal, Singapura Punya Tiga Hal Sederhana Ini).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com