Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Hardik Penumpang KA Lokal yang Turun Sembarangan di Stasiun

Kompas.com - 16/05/2015, 09:15 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang kereta api (KA) lokal rute Rangkasbitung (Banten) - Angke (Jakarta) dihardik petugas stasiun Palmerah, Sabtu (16/5/2015) pagi. Pasalnya, para penumpang itu turun ke area rel perlintasan, bukan ke peron, saat kereta berhenti di stasiun tersebut.

"Lewat sana mas, lewat tangga! Tidak boleh turun ke rel! tutup pintunya!" seru seorang  petugas stasiun Palmerah yang melihat sejumlah penumpang berancang-ancang turun tidak pada tempatnya begitu kereta akan berhanti.

Meski sudah mendapat peringatan petugas, sejumlah penumpang masih saja nekat turun ke area rel. Bahkan ada seorang perempuan paruh baya turun dengan bawaan dalam sebuah sebuah yang karung cukup besar.

Melihat hal itu, seorang petugas stasiun menghampiri perempuan tersebut dan menyuruhnya naik kembali ke atas kereta untuk keluar di pintu yang telah disediakan. Karung dan sejumlah bawaan yang telah digeletakkan di rel juga dinaikkan kembali oleh petugas tersebut.

"Ibu enggak boleh turun lewat sini (rel), lewat tangga kalau mau melintas dan keluar," kata  petugas itu kepada perempuan yang tampak bingung tersebut.

Menurut seorang petugas, kebiasaan penumpang KA lokal yang turun sembarangan ke area rel perlintasan masih sulit diubah. Kesadaran penumpang untuk memprioritaskan keselamatan saat di stasiun masih belum maksimal. Padahal, aturan untuk selalu turun maupun menyeberang di area stasiun dengan menggunakan fasilitas resmi telah berulang kali diingatkan petugas.

"Sudah disediakan tangga dan eskalator untuk menyeberang tapi masih belum dimaksimalkan. Kesadarannya masih kurang, fasilitas sudah dibikin mirip Jepang tapi yang pake masih seperti India kan susah," kata Harahap, seorang petugas stasiun Palmerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com