"Lewat sana mas, lewat tangga! Tidak boleh turun ke rel! tutup pintunya!" seru seorang petugas stasiun Palmerah yang melihat sejumlah penumpang berancang-ancang turun tidak pada tempatnya begitu kereta akan berhanti.
Meski sudah mendapat peringatan petugas, sejumlah penumpang masih saja nekat turun ke area rel. Bahkan ada seorang perempuan paruh baya turun dengan bawaan dalam sebuah sebuah yang karung cukup besar.
Melihat hal itu, seorang petugas stasiun menghampiri perempuan tersebut dan menyuruhnya naik kembali ke atas kereta untuk keluar di pintu yang telah disediakan. Karung dan sejumlah bawaan yang telah digeletakkan di rel juga dinaikkan kembali oleh petugas tersebut.
"Ibu enggak boleh turun lewat sini (rel), lewat tangga kalau mau melintas dan keluar," kata petugas itu kepada perempuan yang tampak bingung tersebut.
Menurut seorang petugas, kebiasaan penumpang KA lokal yang turun sembarangan ke area rel perlintasan masih sulit diubah. Kesadaran penumpang untuk memprioritaskan keselamatan saat di stasiun masih belum maksimal. Padahal, aturan untuk selalu turun maupun menyeberang di area stasiun dengan menggunakan fasilitas resmi telah berulang kali diingatkan petugas.
"Sudah disediakan tangga dan eskalator untuk menyeberang tapi masih belum dimaksimalkan. Kesadarannya masih kurang, fasilitas sudah dibikin mirip Jepang tapi yang pake masih seperti India kan susah," kata Harahap, seorang petugas stasiun Palmerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.