Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rotasi Besar-besaran yang Dilakukan Ahok Jadi "Warning" untuk Pejabat DKI

Kompas.com - 18/05/2015, 08:21 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali melakukan rotasi besar-besaran di lingkungan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Senin (18/5/2015). Rotasi terhadap 649 pejabat eselon III dan IV di  Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta itu dilakukan untuk lebih mengoptimalkan kembali kerja pegawai.

Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, rotasi besar-besaran itu bagian dari penyesuaian dengan kerja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut dia, ada dua target besar yang akan dicapai Ahok pada rotasi ini. Pertama soal perbaikan pola kerja; dan kedua terkait tujuan yang ingin dicapai.

"Secara umum birokrasi kita punya kelambanan dalam bekerja. Dan sudah terbayangkan birokrasi akan kesulitan menghadapi hal tersebut," kata Ray, saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Senin (18/5/2015).

Ia menilai, etos kerja yang cepat, transparan, dan bersih selama ini belum bisa terealisasikan dengan baik di Pemprov DKI Jakarta. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan hal tersebut menjadi penilaian dalam rotasi pejabat DKI ini. Selama ini, kultur birokrasi yang lamban serta tidak transparan memengaruhi kinerja Pemprov DKI.

"Ahok merasa bukan soal kapasitas, tapi kultur yang tidak terbangun. Kapasitas bagus, pandai, tapi etos dan budaya kerja yang tidak memadai menjadi masalah tersendiri," kata Ray.

Rotasi ini seharusnya juga menjadi sinyal bagi para pejabat DKI untuk melakukan perubahan kultur kerja. "Ini bisa sebagai warning pejabat lain untuk ikut serta dalam kultur kerja yang ingin diubah Ahok," kata Ray.

Pada hari ini, Pemprov DKI merotasi ratusan pejabatnya. Pejabat yang didemosi atau di-grounded menjadi staf sebanyak 41 orang. Sementara, 174 PNS mendapatkan promosi jabatan, 352 pegawai dirotasi dengan SKPD yang sama, dan 13 pejabat pindah ke SKPD lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com