"Kata Kapolsek pelakunya belum datang, jadi kami (korban) disuruh pulang dulu. Nanti dikabari lagi kalau (mereka) sudah datang," ujar salah satu korban, Deny Santoso kepada Kompas.com, Sabtu (23/5/2015).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, meski sudah diminta pulang namun sebanyal sembilan korban Wawai Bride dan keluarganya masih bertahan di sebuah warung makan tak jauh dari Mapolsek Cengkareng.
Kedatangan kedua pengelola Wawai Bride ini memang dinanti puluhan calon pengantin yang menjadi korban wedding organizer ini. Bahkan, Denny Santoso yang berdomisili di Tambun, Bekasi rela menunggu sejak pukul 16.00 WIB begitu mendengar kabar pasangan Ali dan Bulan akan tiba di Mapolsek Cengkareng pada pukul 17.00 WIB.
"Saya dapat informasi jam 17.00 (mereka) sudah datang. Makanya saya kabari semua korban. Tadi sih ada semua, mereka pulang karena diminta kapolsek. Saya sendiri sudah datang dari jam empat, tapi nggak keliatan pelaku dibawa ke polsek," kata Denny yang merugi sekitar Rp 62 juta tersebut.
Denny menambahkan dia sempat bertanya soal kedatangan kedua Ali dan Bulan kepada seorang petuguas dan bahkan melihat-lihat ke lantai satu dan dua mapolsek Cengkarang untuk memastikan keduanya sudah tiba di Jakarta.
"Kalau saya lihat-lihat di dalam (Mapolsek) tidak ada tanda-tanda pelaku sudah datang. Mungkin sudah datang, tapi disembunyikan dulu," ujar Denny.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, kedua pengelola Wawai Bride menyerahkan diri ke Mapolsek Argomulyo, Salatiga, Jumat (23/5/2015) malam. Terlapor Bulan, mengaku sakit gula dan berniat berobat ke Salatiga.
Keduanya diduga kuat membawa kabur uang puluhan klien yang telah membayar jasa mereka. Keduanya menggunakan uang para korban untuk biaya hidup dan pengobatan selama berada di Salatiga.
Namun, keduanya kerap merasa khawatir saat hendak mencari pengobatan tradisional di kota itu. Sebab, banyak pemberitaan terkait kasus yang mereka alami. Tekanan psikologis itulah yang mendorong keduanya menyerahkan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.