Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Minta Warga Berhati-hati Beli Gas Elpiji 3 Kg Jelang Ramadhan

Kompas.com - 16/06/2015, 22:24 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli gas elpiji 3 kilogram. Terlebih lagi, saat menjelang bulan Ramadhan, banyak pihak yang mau meraup untung dengan memanipulasi isi gas elpiji.

"Cek ulang, bisa melalui timbangan biasa. Jika memang terbukti berat gas melon kurang dari 7,9 kilogram, bisa dilaporkan ke polisi terdekat," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mudjiono di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PT Panca Putra Gasindo, Tangerang, Selasa (16/6/2015).

Perlu diketahui, berat kosong tabung gas elpiji 3 kilogram ialah sebesar 5 kilogram, sedangkan gas-nya ialah 3 kilogram.

"Ada toleransi sebesar 7,9 kilogram. Jika diperiksa 7,8 kg atau 7,5 kg, sudah ada dugaan penipuan," kata Kasubdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Adi Vivid.

Sebelumnya, polisi menyebut SPBE PT Putra Panca Gasindo melakukan kecurangan dengan mengurangi isi gas elpiji 3 kilogram. [Baca: Isi Dicatut, Ribuan Tabung Gas 3 Kg Hanya Berisi 2,75 Kg]

Dari hasil penimbangan oleh ahli dari Balai Metrologi Serang Banten terhadap tabung gas yang telah diisi, diperoleh fakta terdapat kekurangan volume berkisar kurang lebih 0,21 kg sampai dengan 0,31 kg. [Baca: Stasiun Pengisian Bulk Elpiji Digerebek, Pemilik Menghilang]

Sementara itu, berdasarkan SK Dirjen 31/DJPDN/kep/XI/99 tentang pedoman pengawasan dalam keadaan terbungkus, batas toleransi berkurangnya isi tabung gas elpiji 3 kg yang diizinkan ialah kurang lebih 0,09 kg/90 gram untuk satu tabung gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com