Pedagang India dikenal menonjol untuk jenis kain sutra. Di antara deretan toko, ada nama yang khas, seperti Bombay Textile dan Maharaja. Namun, selain pedagang India, ada pedagang Tionghoa di Pasar Baru yang dikenal menguasai perdagangan kain katun.
Pasar Baru adalah ikon yang ditawarkan sebagai salah satu tujuan wisata. Setiap tahun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelar Festival Passer Baroe dengan aneka gelaran, seperti bazar, pentas kesenian, dan pameran dari komunitas.
Namun, seperti pasar-pasar lama lain di Jakarta, Pasar Baru harus bersaing dengan munculnya pusat-pusat perbelanjaan baru yang menawarkan barang lebih lengkap dan kenyamanan bagi pengunjungnya. Apalagi kini ada lebih 153 pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern di Jakarta yang juga menjual barang-barang yang dijual di Pasar Baru.
Tak hanya bersaing dari sisi barang dan teknik berdagang, para pedagang Pasar Baru harus berjuang menutup kekurangan dari sisi pengelolaan kawasan. Jalan utama Pasar Baru kini tak ubahnya medan perebutan kekuasaan antara pemilik toko, pejalan kaki, dan pengguna kendaraan, serta PKL.
Papan bertuliskan "Dilarang Parkir" serta tali dipasang di depan toko untuk menghadang orang yang akan parkir. Petugas juga harus kerja keras mengusir pengguna kendaraan agar jalan depan toko tetap kosong.
Dari sisi Jalan Samanhudi, Jalan Pasar Baru selebar sekitar 10 meter dipenuhi PKL, menyisakan lebar 1-2 meter untuk lalu lalang pengunjung. Para pedagang menggelar lapak dan mendirikan tenda dengan beraneka dagangan, seperti aksesori telepon, pakaian, dan buah-buahan.
"Dulu ketika almarhum Tasripin, bapak saya, jualan, tahun 1970-an, sudah banyak PKL menggelar dagangan di depan toko seperti ini," ujar Sofi (33), pedagang aksesori di Pasar Baru.
Bagi Sofi, Pasar Baru tak banyak berubah 20 tahun terakhir, hanya pedagang yang sebagian berganti karena mewarisi usaha orangtuanya. Ramai dan sepinya pengunjung silih berganti, seperti mode pakaian yang terus berubah, dan adaptasi pedagang dengan barang dagangannya. "Asal tekun dan terus berusaha pasti bisa (bertahan)," ujarnya optimistis.(MUKHAMAD KURNIAWAN)
____________________
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Juni 2015, di halaman 27 dengan judul "Siklus Perdagangan di Passer Baroe".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.