Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobilnya Ringsek, Korban Serudukan Bus Transjakarta Datangi Operator

Kompas.com - 23/06/2015, 11:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Korban tabrakan transjakarta di Mampang, Jakarta Selatan, mendatangi kantor operator Jakarta Trans Metropolitan (JMT). Korban bernama Desi itu hendak meminta kejelasan soal pertanggungjawaban pihak operator atas mobilnya yang ditabrak.

Desi mengaku sebagai pengemudi Daihatsu Xenia yang diseruduk oleh bus JMT B 7500 IX hingga mobilnya ringsek dalam kasus kecelakaan yang menimpa delapan pengendara motor dan tiga mobil ini.

"Saya lagi mau berangkat ke kantor, lagi mau belok ke Tendean, tiba-tiba ditabrak," kata Desi di kantor JMT, di Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (23/6/2015).

Desi mengaku kaget ketika peristiwa itu terjadi. Mobil Xenia-nya sampai ringsek di samping kiri dari depan hingga belakang. Bus tersebut menabrak korban dari samping kiri.

"Yang kena di samping kiri dari depan sampai belakang," ujar Desi.

Suami Desi, yang menemani istrinya itu, mengatakan, ia datang untuk meminta pertanggungjawaban. Kemarin, ia dan pihak keluarga korban lain sempat dijanjikan pihak JMT bertemu di kantor Ditlantas Pancoran, Jakarta Selatan.

"Tetapi, kemarin kita tunggu dengan korban lainnya, enggak datang," ujarnya.

Sampai hari ini, belum ada pihak JTM yang menemui ia atau istrinya. Saat datang di kantor JTM, Desi dan suaminya pun tak dapat bertemu pejabat JTM. Keduanya tertahan di kantor petugas sekuriti.

"Sudah, katanya kita akan dipertemukan dengan Pak Budi, bagian laka (kecelakaan) sini," ujar suami Desi dan langsung memilih pulang.

Presiden Direktur JTM Jeremia Kaban juga belum dapat ditemui. Saat dihubungi via ponselnya, tidak ada jawaban. Melalui pesan singkat, Jeremia mengatakan sedang tidak berada di kantor.

"Dengan Pak Roni atau Manajer Operasi aja Pak, saya lagi di luar kantor," jawab Jeremia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com