Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pilih Pasar Rakyat Ketimbang PRJ di Kemayoran

Kompas.com - 30/06/2015, 00:39 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jarak antara Kantor Camat Pademangan, Jakarta Utara (Jakut) dengan area Pekan Raya Jakarta Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) tidak terlalu jauh.  Namun, tidak semua warga sekitar wilayah tersebut berkenan untuk mengunjungi pasar bertiket masuk Rp 20-30 ribu per orang.

"Wah, mendingan pasar rakyat kemana-mana dah. Ini kan PRJ juga, tapi buat wong cilik, gratis. Kalau masuk PRJ mahal, Mas. Bisa kena Rp 30 ribu," timpal seorang warga RT 12, Rohimah (37), Senin (29/6/2015).

Menurut ibu dua anak tersebut, perayaan pasar rakyat tersebut merupakan agenda tahunan dari Suku Dinas Koperasi Unit Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP), Jakut. Sehingga, sejumlah warga memang sudah menantikan agenda tersebut setiap tahunnya.

"Kita sudah tahu bakal ada pasar rakyat. Karena memang diselenggarakan tiap tahun," tutur Rohimah.

Sementara itu, warga lainnya, Annisa (23), berniat untuk membeli sembako untuk kebutuhan sehari-hari. Pasalnya, selama Pasar Rakyat berlangsung, harga-harga yang banderol kepada pembeli cukup miring.

"Saya sih paling beli sembako. Selain itu, mau beli kebutuhan rumah tangga lainnya," beber Annisa.

Sedangkan, Noor (38), berencana membelikan dua anaknya pakaian muslim. Buruh harian tersebut memang sengaja menyisihkan sebagian besar penghasilannya untuk membelikan keperluan anaknya.

"Saya nabung beberapa bulan terakhir. Supaya bisa beli baju lebaran untuk anak dan kue lebaran untuk istri. Nanti sekalian saya ajak anak saya untuk melihat dan pilih langsung baju yang diinginkan," paparnya.

Pantauan Kompas.com, beberapa panitia telah menyiapkan tenda dan meja untuk pelaksanaan Pasar Rakyat, tanggal 30 Juni-1 Juli 2015. Menurut Camat Pademangan, Yusuf Madjid, pelaksanaan tersebut memang tanggungjawab Sudin KUMKMP Jakut. Namun, pihaknya memberikan lokasi untuk pelaksanaan acara.

"Ada 100 tenda yang disiapkan selama Ramadhan untuk pasar rakyat. Ini (pasar rakyat) acaranya Sudin KUMKMP Jakut, kita (Kecamatan Pademangan) hanya siapkan tempat," terang Camat yang akrab disapa Yuma tersebut.

Terpisah, Kasudin KUMKMP Jakut, Bangun Richard, mengatakan, Pasar Rakyat bertujuan untuk membantu masyarakat kecil agar mendapatkan sembako murah. Termasuk sandang murah untuk keperluan selama Ramadhan.

"Selain paket sembako, pasar rakyat juga akan menjajakan kuliner rakyat. Pasar rakyat juga ditujukan untuk membantu perekonomian pedagang di wilayah Jakut. Karena yang berjualan juga dari rakyat. Khususnya, bagi para pedagang yang tergabung dalam binaan KUMKMP Jakut," paparnya.

Khusus pasar rakyat di Pademangan Barat, digelar pada 30 Juni - 1 Juli 2015. Sedangkan di Kecamatan Koja, pada 7-8 Juli 2015. Pada pelaksanaan pasar rakyat kali ini, Sudin KUMKMP Jakut menyiapkan 35 tenda kerucut. Sebanyak 20 tenda di antaranya akan ditempati UKM binaan.

"Sisanya, baru diisi pedagang dari luar UKM," demikian Bangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com