Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Warga Jakarta Bisa Bayar Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor Kecamatan

Kompas.com - 18/09/2015, 10:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Ibu Kota kini bisa membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) serta mengesahkan surat tanda nomor kendaraan (STNK) bermotor di kantor kecamatan lima wilayah Jakarta.

Secara simbolis, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, Kepala Dinas Pelayanan Pajak Agus Bambang Setyowidodo, dan Direktur Utama (Dirut) Bank DKI Kresno Sediarsi meresmikan pelayanan tersebut di Kecamatan Penjaringan.

Dalam sambutannya, Basuki mengaku senang karena warga bisa menghemat waktu dan tidak perlu ke Kantor Samsat induk (Jalan Daan Mogot). 

"Sekarang program ini baru bisa dijalankan di lima kantor kecamatan. Tapi Pak Agus tadi menargetkan Januari awal tahun depan bisa dilaksanakan di semua kecamatan. Kami sih siap, tinggal tunggu kesiapan Polda saja," kata Basuki, di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (18/9/2015). 

Adapun pelayanan yang akan diberikan di kantor kecamatan yakni pengesahan STNK dan pembayaran PKB khusus untuk wajib pajak orang pribadi yang memiliki masa jatuh tempo pajak satu tahun. Sedangkan untuk wajib pajak yang memiliki masa jatuh tempo pajak lebih dari satu tahun, pelayanan tetap dilaksanakan di Kantor Samsat Induk.

Lima kantor kecamatan yang telah diujicoba pembayaran PKB dan pengesahan STNK di Kantor Kecamatan Kemayoran, Penjaringan, Kebon Jeruk, Pasar Minggu, dan Pulogadung. 

Pada tahap awal, jumlah pelayanan yang telah dilakukan per tanggal 17 September 2015 adalah 888 kendaraan bermotor dengan jumlah pokok PKB sebesar Rp 573.463.900. Sampai Juli 2015, jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta mencapai 8.503.126 unit kendaraan bermotor yang terdiri dari 2.278.261 unit kendaraan roda empat dan 6.224.865 unit kendaraan roda dua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com