"Kami periksa sejumlah saksi, termasuk guru dan ibu korban," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Polisi Nunu Supadmi saat dihubungi di Jakarta, Jumat (18/9/2015) malam.
Polisi juga membawa jasad murid kelas II SDN 07 Pagi Kebayoran Lama Utara itu ke Rumah Sakit Fatmawati guna menjalani otopsi untuk mengetahui penyebab kematian.
Sementara itu, ayah korban menuturkan bahwa istrinya yang pertama kali menyampaikan informasi kematian anak keduanya itu. Dia mengaku pasrah dengan tewasnya A dan akan menyelesaikan peristiwa itu secara kekeluargaan.
A meninggal dunia diduga akibat berkelahi dengan temannya, R, saat mengikuti pelajaran olahraga pada Jumat. A mengalami luka pada bagian perut dan kepala diduga akibat dipukul R.
A sempat dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan. Namun, nyawanya tidak tertolong hingga mengembuskan napas terakhir.
Sebelumnya, D (38), paman korban, menuturkan, keponakannya mengalami luka serius di bagian kepalanya setelah dipukul dan ditendang. Penganiayaan terjadi saat korban tengah mengikuti lomba menggambar.
"Tiba-tiba keponakan saya dipukul dadanya dan ditendang kepalanya," kata D, Jumat.
Menurut D, seusai dianiaya R, korban langsung pingsan. Kemudian, sekitar pukul 10.00, korban dibawa ke puskesmas setempat. Namun, karena kondisinya tidak memungkinkan, korban harus dirujuk ke RS Fatmawati. (Baca: Diduga Dianiaya Teman Sekolah, Siswa SD Meninggal)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.