Sebab, Frans mengatakan, ulah kedua pelaku termasuk bentuk teror dan ancaman. Bahkan, ada kesan para pelaku telah melakukan perencanaan untuk memeras pendeta mereka.
"Mereka sudah mengikuti pendeta seminggu. Itu kan namanya ada perencanaan," ujar Frans.
Jemaat lainnya, Remon, membenarkan hal tersebut. Menurut Remon, para pelaku bahkan membuntuti kedua pendeta.
"Bahkan, salah satunya sempat pura-pura datang ke gereja, bertemu dengan OB di gereja, minta nomor telpon pendeta dengan alasan mau menikahkan anaknya," ujar Remon.
Kini, kelima pelaku dugaan percobaan pemerasan itu masih berada di tahanan Polsek Jatinegara. Penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku.