Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Rotterdam, DPRD Ingin Lihat Bentuk Dam yang Ingin Dicontoh Ahok

Kompas.com - 07/10/2015, 19:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menilai kunjungan kerja ke Rotterdam, Belanda, perlu dilakukan. Sebab, ia menegaskan, tidak mungkin anggota Dewan dapat menyetujui penggunaan anggaran tanpa mengetahui gambaran mengenai program terkait penggunaan anggaran tersebut.

Ia kemudian mencontohkan rencana Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang ingin mencontoh program penanggulangan banjir dan pengelolaan air bersih yang dilakukan Rotterdam.

Menurut Prabowo, anggota Dewan tentunya harus mengetahui secara rinci mengenai apa saja yang dilakukan Rotterdam terkait program yang ingin dicontoh oleh Ahok itu.

"Jangan sampai nanti pada saat Ahok mengusulkan anggaran yang berkaitan dengan pembangunan dam, kita enggak tahu bentuknya seperti apa. Kan kita harus tahu barangnya kayak gimana," kata Prabowo di Gedung DPRD DKI, Rabu (7/10/2015).

Karena itu, ia meminta agar rencana kunjungan tersebut tidak dipersepsikan sebagai upaya anggota Dewan untuk jalan-jalan. Apalagi, ia menilai usulan anggaran yang diajukan, yakni Rp 1,12 miliar, tergolong kecil. (Baca: DPRD DKI Yakin Kejadian "Numpang Kencing" Tak Terulang di Rotterdam)

"Sekarang begini, kita keluar anggaran Rp 1 miliar untuk kepentingan yang lebih besar. Jadi ini bukan semata-mata kita mau jalan-jalan," ujar dia.

Seperti diberitakan, Komisi D DPRD DKI mengajukan kunjungan kerja ke Rotterdam, Belanda, pada tahun 2016. Kunjungan dilakukan untuk menindaklanjuti kunjungan yang telah dilakukan Ahok ke kota tersebut.

Anggota Dewan menilai legislatif perlu menindaklanjuti kerja yang telah dilakukan eksekutif sebagai bagian dari pengawasan.

Dalam kunjungan kerja yang dilakukannya pada 20-23 September lalu, Ahok tercatat melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, seperti Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb, Kementerian Pekerjaan Umum Belanda, dan Port of Rotterdam.

Kunjungan dilakukan dalam rangka mempelajari berbagai macam program, seperti reklamasi, penanganan banjir, dan sistem gasifikasi atau sistem pengolahan lumpur di waduk untuk menjadi tenaga listrik dan air bersih bagi warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com