Ali juga menceritakan kisah kepahlawanan Noer Ali. Ketika itu, Bekasi, Karawang, hingga Cikampek dikuasai oleh Belanda.
Basis pertahanan negara di tiga wilayah itu sudah porak poranda dihancurkan Belanda. Tidak ada lagi kekuatan militer di kawasan Bekasi saat itu.
Kemudian, Noer Ali maju sebagai seorang putra daerah yang memperjuangkan kedaulatan daerah kelahirannya.
Noer Ali pun berangkat ke Yogyakarta untuk menemui Jenderal Sudirman. Tujuannya adalah meminta saran atas permasalahan di Bekasi dan Karawang.
Sepulang dari Yogyakarta, dia pun membuat basis perlawanan masyarakat tanpa mengenakan embel-embel dan seragam TNI. Kelompok perlawanan masyarakat itu dia namakan Hizbullah Sabilillah Jakarta Raya. (Baca: "Yang Saya Tahu, Otista Itu Tempat Servis Motor")
Dengan perjuangan Noer Ali mempertahankan kedaulatan Bekasi, akankah Anda masih melupakannya?