Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepeda Hilang di Stasiun, Kapan PT KAI Sediakan Parkir Resminya?

Kompas.com - 04/12/2015, 12:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


Dari kehilangannya ini, Rizal menyayangkan ketiadaan sistem parkir di stasiun. Padahal, ujar dia, para pesepeda pada dasarnya tak keberatan harus membayar biaya parkir, yang tentu saja secara logika berbeda nominalnya dengan tarif parkir sepeda motor dan mobil.

"Harusnya ada lahan khusus (untuk parkir) sepeda. Tak masalah bayar parkir. Dulu bahkan ada pajak sepeda (penneng)," kata Rizal saat dihubungi," Rabu (8/10/2014).

Kalau di luar negeri, para pengguna sepeda membayar pajak sepeda dan parkir ini, tetapi mendapatkan keringanan dan kemudahan untuk pajak lain karena pemerintah setempat mendorong warga beralih ke transportasi publik dan ramah lingkungan.

Kenapa tidak ada lahan parkir sepeda?

PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengakui, sampai saat ini belum mengakomodir penyediaan fasilitas parkir untuk pengguna sepeda.

Mereka menyebut kebijakan itu diambil karena mempertimbangkan efektivitas penggunaan lahan. Mengingat jumlah pengguna sepeda tidak banyak.

"Karena kita harus merhatiin motor yang jumlahnya banyak," kata Manajer Humas PT Reksa Multi Usaha, Nyoman Suardhita.

PT Reksa Multi Usaha merupakan anak perusahaan dari PT KAI. Perusahaan ini khusus mengelola parkir yang ada di stasiun.

Nyoman menyatakan pihaknya sudah kerap mengingatkan pengguna sepeda untuk tidak memarkirkan sepedanya.

Sebab, mereka mengaku tidak bisa menjamin keamanannnya. Walaupun, sepeda tersebut dititipkan ke petugas parkir.

"Nitipnya kan bayar langsung, artinya di bawah tangan. Iya kalau petugasnya bisa jagain, kalau enggak?" kata Nyoman.

Kapan ada lahan parkir untuk sepeda?

Meski belum mengakomodir penyediaan lahan parkir untuk sepeda, Nyoman menyebut mereka bukannya tidak ada rencana untuk merealisasikannya.

Ia menyebut sudah ada wacana-wacana yang mengemuka terkait hal itu.

"Masih kita godok dan akan tetap menjadi wacana yang akan kita bahas," ujar dia.

Meski demikian, Nyoman mengaku tidak dapat memastikan kapan rencana tersebut bisa terealisasi.

"Tahun depan mudah-mudahan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com