Ia sudah susah payah berlari dari jalur dua (datang dari Bekasi). Perjuangannya melintas terhalang kereta di jalur lima.
Posisinya yang berada di tengah menyebabkan ia harus menunggu kereta jalur lima berangkat terlebih dahulu.
Ketika baru menyeberang, eh commuter line telah menutup pintu dan bergerak meninggalkan jalur enam.
Akibatnya, penumpang pria tersebut ngamuk, marah dan mengumpat sejadi-jadinya.
Sasaran kemarahan penumpang, tentulah petugas yang paling dekat jaraknya dengan dia, yaitu PKD. Penumpang pria itu memarahi dan membentak-bentak petugas tersebut.
PKD yang menjadisasaran kemarahan, berusaha menjelaskan dengan tenang, tetapi orang itu tetap tidak menerimanya.
Ia masih meracau beberapa waktu lamanya. Untunglah petugas tersebut cukup sabar dan tidak menanggapi kemarahan penumpang. Ia lalu melanjutkan tugasnya menjaga perlintasan.
Cerita di atas mungkin juga terjadi pada penumpang lainnya yang biasa transit di Stasiun Manggarai. Stasiun ini boleh dikatakan sebagai stasiun transit yang paling ramai dan padat.
Di sinilah orang-orang berganti kereta karena tujuan akhirnya tidak bisa langsung menggunakan satu jalur.
Ada yang mau melanjutkan perjalanan ke arah Tanah Abang, Duri atau Angke, ada yang mau ke Jatinegara dan Bekasi, ada pula yang sampai stasiun Jakarta Kota.
Jalur paling sibuk adalah Bogor-Jakarta Kota dengan jumlah commuter line terbanyak.
Sebagai stasiun transit paling padat, maka ratusan orang pindah jalur dalam jangka waktu beberapa menit saja. Maklum, masing-masing mengejar kereta yang dibutuhkannya.
Hal itu tidak menjadi masalah bila sarana untuk pindah jalur cukup memadai, aman dan nyaman untuk dilintasi.
Namun, sampai saat ini, para penumpang harus melintasi rel agar bisa pindah jalur commuter line.
Walau sekarang sedang dibangun terowongan bawah tanah untuk pindah jalur, tetapi prosesnya memakan waktu lama.
Setelah beberapa bulan, hingga kini terowongan itu belum juga selesai. Alhasil para penumpang harus melintasi beberapa rel sebelum ke jalur kereta yang diinginkan.
Ini tidak mudah, karena kedatangan kereta silih berganti sehingga ketika mau menyeberang, ada saja commuter line yang menghalangi jalan penumpang.
Sedangkan kereta yang dituju sudah terparkir di jalurnya. Jika terlambat mengejar kereta tersebut, penumpang terpaksa menunggu kereta berikutnya. (Muthiah Alhasany)
Selengkapnya bisa dibaca di laman Kompasiana dengan judul "Salah Jalur, Berlarian, Bertubrukan di Stasiun Manggarai"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.