Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Aktivitas Orang Tua dan Anak di RPTRA Cililitan

Kompas.com - 07/01/2016, 19:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Dijaga Satpol PP

Ketua Pengelola RPTRA Cililitan Etty Yulianti mengatakan, untuk mencegah kerawanan di RPTRA yang dipimpinnya, selalu ada penjagaan petugas Satpol PP. Maklum, RPTRA yang buka pukul 05.00 pagi itu baru tutup sekitar pukul 22.00.

"Kalau malam itu kita dibantu satu petugas Satpol PP Kelurahan dan satu lagi dari kecamatan. Tujuannya menghindari kerawanan dan takutnya disalahgunakan," ujar Etty.

Etty juga menerapkan aturan untuk anak sekolah berseragam, jika masuk masih dengan pakaian seragam diminta untuk berganti pakaian dulu.

"Takutnya itu dia pulang sekolah tapi enggak langsung pulang, kan malah nanti dicari sama ibu atau orang tuanya," ujar Etty.

RPTRA ini juga dilengkapi enam CCTV, di antaranya di gerbang masuk, lapangan futsal, dan taman dan di tempat lainnya. Tujuannya untuk memantau keamanan. Hanya, CCTV taman ini belum dapat terkoneksi langsung ke kantor Gubernur.

"Sedang rusak dan saat ini sudah ditangani teknisi," kata dia.

RPTRA yang diresmikan langsung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Oktober 2015 lalu itu, diklaimnya sebagai RPTRA yang terbesar untuk saat ini. RPTRA yang dibangun PT Pembangunan Jaya itu juga memiliki fasilitas Paud dan Perpustakaan baca bagi anak.

"Di belakang juga ada taman yang kita tanami berbagai macam tanaman. RPTRA Cililitan ini yang terbesar karena punya Paud dan kita punya kantor pengelola sendiri," ujar Etty.

Beragam fasilitas lain mengisi RPTRA ini. Di antaranya fasilitas ruang laktasi bagi ibu menyusui dan ruang konseling. Tiap hari Kamis, dibuka konseling untuk program KB dan juga konseling bagi warga yang mengalami KDRT.

Terdapat pula dua toilet, ruang serba guna, dan kios PKK Mart yang bisa jadi tempat jajan bagi pengunjung taman.

"Ruang serba guna itu bisa dipakai warga yang mau gunakan untuk arisan boleh. Asal dijaga kebersihannya, tidak boleh ada sampah. Di sini juga diterapkan kawasan dilarang merokok," ujar Etty.

Etty mengatakan, beragam kegiatan dilakukan warga lintas usia di taman ini. Mulai dari senam, senam ibu hamil, pencak silat, dan kegiatan lainnya.

"Tiap pagi itu ramai orang senam. Kalau Sabtu dan Minggu penuh," ujar Etty.

Untuk menangani masalah sampah, RPTRA Cililitan dibantu oleh petugas PPSU yang bekerja dua shift. Satu shift terdapat enam orang petugas. Ia bersyukur karena taman masih dalam kondisi baik.

"Alhamdulilah terawat baik dan sampai saat ini aman. Ya kalau namanya mainan anak (rusak), ya namanya anak-anak. Kita biasanya sementara lapor ke lurah dulu," ujar Etty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com