Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan Jessica Wongso, Saksi Spesial Mengungkap Tabir Kematian Mirna

Kompas.com - 21/01/2016, 05:30 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

Kompas TV Teka-teki Korban Tewas Saat 'Ngopi'
Pertanyaan yang dilayangkan diakuinya sama dengan pemeriksaan pada Selasa (19/1/2016) lalu.

Di luar hal itu, Jessica juga membantah adanya informasi bahwa dia pernah menulis status di Facebook terkait kasus meninggalnya Mirna dan isu miring lain, seperti isu cinta segitiga yang menjadi motif pembunuhan terhadap Mirna.

Saat pewarta menanyakan tentang adanya obrolan di WhatsApp yang beredar, dia juga bungkam.

Dari obrolan WhatsApp yang belum dikonfirmasi kebenarannya itu, Jessica terlihat memesan dokter di Grand Indonesia untuk menangani Mirna yang kejang setelah meminum kopi di Kafe Olivier.

Menjadi kambing hitam

Selama lima menit lebih awak media mewawancarai Jessica, kedua kuasa hukumnya sering memotong ucapan Jessica. Salah satu kuasa hukum Jessica juga berulang kali berbicara kalau Jessica hanya bisa bicara sebentar.

"Satu menit saja, ya. Tadi janji enggak ngeroyok, tadi sudah janji kan," ujar si kuasa hukum tersebut.

"Saya kira polisi profesional lah, ya. Saya harap, klien saya jangan dikambing-hitamkan. Itu saja. Kan ada yang sama-sama minum (kopi) tidak mati, yang minum yang satu mati," sebut kuasa hukum lainnya.

Orang lain yang disebut kuasa hukum ikut meminum kopi yang sama adalah Hani, teman Mirna yang lain saat sedang di Kafe Olivier.

Namun, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti sebelumnya membantah pernyataan itu. Kata Krishna, Hani tidak meminum kopi itu, tapi hanya mencoba meneteskan kopi ke lidahnya dengan sedotan.

Setelah berbagai pertanyaan dilayangkan, Jessica berusaha menembus kerumunan pewarta dan tetap bungkam hingga dia masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu di depan gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Dia hanya berbicara sekali dengan nada meninggi kepada pewarta yang masih bertanya.

"Sudah cukup. Saya enggak ngomong apa-apa lagi, ya. Saya berusaha sopan, loh. Saya ini sudah capek banget, maaf ya," tukas Jessica.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com