Dinas di PBB
Tak hanya lihai dalam reserse, Krishna juga memiliki kemampuan dalam berorganisasi secara internasional. Pada tahun 1996, ia diberangkatkan ke Bosnia. Di sana, ia mengemban misi perdamaian oleh Pasukan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Saya pertama kali melihat dampak perang yang dahsyat, jutaan dan miliaran peluru. Stadion bola jadi kuburan massal. Dari situ tertanam nyawa manusia dan hak asasi harus dilindungi," kata Krishna.
Di sana, ia menjabat sebagai Transitional Police Force. Untuk pangkat letnan satu, Krishna menyebut posisinya saat itu cukup tinggi.
"Kalau di PBB, polisi namanya rankless mission. Jadi meskipun kamu bintara, tapi kamu bagus, bisa di atas," tambah Krishna.
Selain itu, Krishna juga dipercaya untuk menjadi Komandan Kontingen ke Sudan. Di sana, ia juga mengemban misi perdamaian.
"Saya di sana membangun sistem PBB dan pernah mengalami 22 orang pasukan PBB mati ditembak pemberontak," kata Krishna.
Kariernya di dunia internasional berada di pucuk tertinggi pada tahun 2011. Ia terpilih sebagai Police Planning Officer PBB dan berkantor di New York.
Bukan perkara mudah untuk menggapai posisi tersebut. Ia harus bersaing dengan 100 orang dari 100 negara berbeda.
Syarat lainnya juga ketat, seperti minimal S-2, minimal dua kali misi PBB, serta menulis buku dan jurnal internasional.
"Saya berkunjung ke puluhan negara. Pimpin meeting dengan kepala biro, menteri. Itu jabatan tinggi. Jadi saya berpengalaman merancang pemolisian di seluruh dunia di negara konflik," kata Krishna.
Pada tahun 2013, ia memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Ia mengaku ingin mengembangkan karier dan mengabdi pada Indonesia.