Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot: Beban Kita Makin Berat kalau Premium Dihapus di Jakarta

Kompas.com - 02/02/2016, 21:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sopir angkutan umum alias angkot tidak sependapat dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang ingin agar bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium tidak lagi dipasok ke Jakarta.

Menurut para sopir, ketiadaan Premium di Jakarta akan menambah beban pengeluaran mereka. (Baca: Pertamina Segera Bahas Penghapusan Premium dengan Pemda DKI)

Mugiat (54), sopir angkot KWK T-25 jurusan Cakung-Rawamangun, mengaku terpaksa beralih ke Pertamax apabila Premium dihapuskan di Jakarta.

Sementara itu, menurut dia, ada perbedaan harga cukup mencolok antara Pertamax dan Premium.

"Jelas beban kita makin berat kalau Premium dihapus karena terpaksa pindah ke Pertamax," ujar Mugiat kepada Warta Kota di kawasan Rawamangun, Selasa (2/2/2016).

Saat ini, BBM jenis Premium dijual seharga Rp 7.050/liter. Sementara itu, Pertamax Rp 8.350/liter, atau lebih mahal Rp 1.300/liter dibandingkan harga Premium.

Mugiat mengaku, ia dan sesama sopir angkot membutuhkan sekitar 25 liter BBM premium setiap harinya.

Apabila dirupiahkan, setiap harinya para sopir angkot itu mengeluarkan Rp 180.000. Bila terpaksa beralih ke Pertamax, pengeluaran menjadi membengkak dibandingkan sebelumnya.

"Kalau dihitung-hitung, bisa tambah pengeluaran Rp 30.000-an," kata dia.

Sopir KWK T-23 jurusan Pulogadung-Kalimalang, Sarip (28), juga tidak setuju akan rencana Ahok ini.

Selain akan menambah beban para sopir angkot, tarif angkot juga bisa naik apabila mereka beralih ke Pertamax.

"Dengan ongkos sekarang ini saja penumpang sudah sepi. Bagaimana kalau kita naikin (tarif) ongkos?" kata dia.

Sarip mengakui, kualitas Pertamax memang lebih bagus dibandingkan Premium. Dengan menggunakan Pertamax, umur mesin bakal lebih panjang.

Selain itu, penggunaan Pertamax dinilai mampu menekan polusi udara. Namun, kata Sarip, tidak gampang bagi para sopir angkot untuk beralih ke pertamax.

"Dengan pakai Premium saja kejar setoran kadang-kadang susah. Apalagi kalau nambah biaya untuk Pertamax, makin susah saja kita," ujar Sarip.

Sementara itu, Monang (35), sopir angkot Mikrolet M30A jurusan Pulogadung-Tanjung Priok, tidak yakin Premium akan hilang dari Ibukota dalam waktu dekat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com