Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suramnya Bilik Cinta Bawah Tanah di Kalijodo...

Kompas.com - 25/02/2016, 18:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada umumnya, kafe-kafe di kawasan Kalijodo, Jakarta, berbentuk bangunan bertingkat tiga hingga empat. Di lantai pertama terdapat bar-bar.

Di lantai dua dan seterusnya terdapat bilik-bilik berisi kamar dan sedikit ruang untuk membilas badan. Di bilik-bilik itulah para PSK melayani para tamu. Bilik-bilik itu juga bisa menjadi tempat tinggal mereka.

Dari amatan Kompas.com saat memasuki beberapa kafe yang sudah kosong itu pada Kamis (25/2/2016), semakin tinggi lantainya, semakin bagus pula interior ruangannya.

Ruangannya cukup besar, dan terdapat kaca-kaca. Ruangan untuk membilas badan juga lebih bagus dan luas. Namun, beberapa kafe juga punya ruang-ruang kecil tersembunyi. Yang punya tempat seperti itu antara lain Kafe Surya Enjoy.

Awalnya, kafe itu terlihat hanya memiliki empat lantai. Namun, ternyata, ada sebuah tangga kecil yang akan mengantar kita ke bawah tanah. Udara lembab langsung terasa begitu sampai di bawah tanah. Di sana juga ternyata ada sekitar delapan kamar PSK.

Terbayang suasana ketika kafe itu masih beroperasi. PSK yang menempati kamar di lorong bawah tanah itu harus merasakan udara lembab, meski mungkin ketika itu kondisinya agak lebih baik dengan cahaya penerangan di kamar dan sepanjang lorongnya. Namun, ruangan itu kini gelap gulita, bau, dan lembab.

Hampir di semua kafe, kondisi kamar-kamar PSK tidak jauh berbeda.

Kasur dan lemari sudah tidak ada karena dijarah, sementara pakaian dalam mereka dihamburkan begitu saja di dalam kamar. Kondom-kondom baru dan bekas pakai berserakan. Kosmetik mereka dan peralatan mandi masih tertinggal di sana.

Stiker dinding bergambar boneka Barbie terpasang di beberapa dinding. Warna gambar itu kontras dengan bilik yang suram.

Dalam hitungan hari, semua bangunan di Kalijodo akan rata dengan tanah. Satu per satu, warga Kalijodo menyelesaikan proses perpindahan mereka ke lingkungan baru di rusunawa. Sementara itu, kafe-kafe dibiarkan kosong, sunyi, dan gelap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com