Enni Soetanto, Direktur Pelaksana Mott MacDonald, konsultan Pemprov DKI Jakarta dalam Project Management Services for Jakarta LRT, seusai rapat dengan Pemprov DKI Jakarta, sejumlah BUMN Karya, dan departemen terkait, menjelaskan, dalam proyek LRT, Mott MacDonald melakukan konsep studi yang dilanjutkan dengan studi kelayakan.
Studi kelayakan ini dilakukan berdasarkan studi kelayakan yang sebelumnya sudah dilakukan PT Pembangunan Jaya dan DKI Jakarta.
Dari dua langkah itu, Mott MacDonald lalu menyusun rancangan desain awal yang dipakai untuk menyusun tender dokumen.
"Tender dokumen ini nanti akan dipergunakan bilamana DKI Jakarta menentukan kerja sama dengan BUMN lain," ujarnya.
Dengan pertimbangan Asian Games 2018 sudah mendesak, ujar Enni, dari hasil peninjauan sebaiknya trek atau rute LRT dicari yang dapat dikonstruksi dan bisa selesai pada 2018. Untuk fase I atau yang disebut koridor Asian Games, rute awal sejauh 20 kilometer.
Dalam rancangan, jalan LRT akan dibuat sebagai jalan layang atau elevated track yang dibangun sebagian besar di atas jalur bus transjakarta.
Rute akan dimulai dari Rawamangun menuju Kelapa Gading, lalu berakhir di Stasiun Kota. Hanya saja, dari Stasiun Rajawali ke Stasiun Kota memang agak sulit.
Itu karena di area itu terdapat ITC Mangga Dua dengan jembatan yang begitu banyak. "Itu nanti mesti dibereskan dulu," ujar Enni.
Tahap I tersebut akan menjadi awal dari tujuh koridor LRT yang direncanakan.
Tahap I melewati Rawamangun karena di kawasan itu ada arena sepeda. Lalu menuju Kelapa Gading karena ada arena berkuda di Pulomas.
Terakhir, menuju Stasiun Kota melewati Kemayoran karena di sana terdapat perkampungan atlet.
Konsep TOD
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada pekan ini juga tengah membahas Pergub tentang Transit Oriented Development (TOD).
Ditargetkan Pergub TOD bisa disahkan tahun ini. Keberadaan aturan tentang TOD di Ibu Kota diperlukan untuk menghubungkan berbagai pusat keramaian dengan angkutan massal, khususnya mass rapid transit (MRT).
Kepala Bagian Penataan Ruang Biro Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Benny Agus Candra mengatakan, hingga kini, perdebatan siapa yang akan mengelola TOD masih berlangsung.