Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Rumah Kontrakan di Kemang Roboh

Kompas.com - 04/03/2016, 17:10 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lima rumah kontrakan yang terletak di Jalan Kemang Timur 17, RT 011 RW 03, Jakarta Selatan, mengalami kerusakan pada Kamis (2/3/2016) dini hari. Kerusakan itu karena tertimpa tembok pembatas rumah warga yang roboh.

Tembok pembatas rumah yang berketinggian sekitar delapan meter itu menimpa hunian warga di bawahnya. Dua pohon kamboja setinggi tiga meter yang terletak berdampingan dengan tembok pun ikut terseret dan menimpa rumah warga.

Lurah Bangka Dedih Suhada mengatakan, peristiwa ini disebabkan oleh fondasi tembok yang rapuh.

"Bangunan itu kan usianya diprediksi sudah lebih dari 20 tahun dan belum diperbarui," ucap Dedih saat ditemui di lokasi, Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Ia mengatakan, akibat peristiwa ini, 18 orang yang menghuni rumah kontrakan berukuran 3 meter x 3 meter itu terpaksa diungsikan ke beberapa rumah warga sekitar. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Dedih mengatakan, runtuhnya fondasi tembok itu pun mengakibatkan saluran kali di sekitarnya terhambat. Ini mengakibatkan air di kali meluap dan membanjiri permukiman warga di sekitarnya.

Untuk mengatasi persoalan itu, kata Dedih, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum terkait bantuan alat berat. Tentunya, penggunaan alat berat itu demi mempercepat perbaikan tembok roboh tersebut. 

"Tetapi, jika alat berat tidak bisa masuk, pekerjaannya akan ditangani secara manual oleh PPSU dari kelurahan," kata dia.

Ia menambahkan, akan ada 70 petugas PPSU yang dikerahkan untuk memperbaiki tembok roboh tersebut. Bila dilakukan secara manual, perbaikan ini diprediksi akan memakan waktu tiga minggu.

Sementara itu, Yeny (40), pemilik tembok roboh tersebut, mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Dia pun akan mengganti sejumlah kerugian yang dialami oleh warga.

"Yang pasti rumah warga akan diperbaiki. Tidak adil kalau dibiarkan begitu saja, kasihan juga," ucap Yeny.

"Townhouse"

Menurut dia, peristiwa ini terjadi lantaran semakin banyaknya townhouse di kawasan Kemang. Keadaan ini membuat ketinggian tanah di rumahnya semakin merosot.

"Sekitar dua tahun yang lalu, mereka bangun townhouse pakai alat berat. Jadinya rumah saya seakan bergerak tanahnya. Tapi karena sama-sama berbisnis, saya tak mau ambil pusing. Yang penting saat ini diperbaiki," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com