"Mereka bertanya, Pak Djarot berani berhenti enggak dari partai kalau tidak dapat dukungan dari PDI-P? Saya katakan, Pak Djarot pasti dapat dukungan dari PDI-P, tapi mereka (Teman Ahok) maunya apa? (PDI-P) dukung (bukan usung)," kata Ahok.
Ia menyebutkan bahwa dalam pertemuan itu Teman Ahok bersikeras meminta nama calon wakil gubernur selain Djarot agar bisa mengajukan Ahok di jalur independen. Ia lalu mempersilakan Teman Ahok mengisi nama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, sebagai calon wakil gubernur.
"Kalau kalian bisa penuhi mengisi ulang nama wagub, ya silakan masukin nama Heru. Mereka akan mulai edarkan dukungan untuk saya dan Heru," kata Ahok.
Tak hanya karier Ahok, karier Heru juga disebut Ahok berada di ujung tanduk. Sebab, Heru harus mengundurkan diri dari PNS DKI untuk dapat maju pada Pilkada DKI 2017. Ahok menargetkan pengunduran diri Heru sebagai PNS rampung pada Juni.
Bagai buah simalakama
Kini Ahok berada di posisi sulit. Demi menumbuhkan kepercayaan anak muda kepada politisi dan PNS, Ahok memilih ikut bersama Teman Ahok. Meskipun risiko tidak ikut dalam pertarungan Pilkada DKI 2017 menjadi lebih besar jika dibanding akan diusung partai politik.
Ahok mengibaratkan partai politik seperti sebuah mobil yang sudah siap melaju. Namun, Teman Ahok mengibaratkan diri mereka seperti teman yang mendampingi Ahok di dalam sebuah bus.
"Ini ibaratnya sama Teman Ahok apa, tahu enggak? Ibarat gue sudah punya istri (Djarot), enggak ada masalah, eh lu (Teman Ahok) suruh gue cerai, kawin sama orang lain (Heru). Lu orang gimana sih? Itu aja sebetulnya," kata Ahok.
Ahok mengatakan akan berangkat dengan mobil partai jika Teman Ahok tidak bisa mengumpulkan seluruh persyaratan yang diajukan Ahok hingga Juni. Namun, Ahok kembali menyebut tidak ingin menyia-nyiakan perjuangan relawan serta ratusan ribu warga yang telah memberi fotokopi KTP-nya.
"Ini pertama kali dalam sejarah, Teman Ahok jual kaus tuh dapat duit Rp 2 miliar lebih lho untungnya untuk modal usaha. Ini enggak gampang, makanya saya berkorban tanda kutip buat mereka," kata Ahok.
"Tapi kalau (persyaratan) enggak terkumpul, semua partai marah sama saya. Lebih baik tanding tanpa Ahok lebih seru kan? Saya sih sudah siapin mental saya. Aku mah udah pasrah sekarang," kata Ahok dengan wajah pasrah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.