Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halte dan Terminal di Jakarta Akan Dikelola Swasta

Kompas.com - 10/03/2016, 11:08 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta berencana ‎akan menyerahkan pengelolaan halte dan terminal kepada pihak swasta. Pasalnya, anggaran perbaikan terminal dan halte yang selama ini dialokasikan kurang berhasil membuat terminal dan halte menjadi aset yang produktif.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan, jika dikelola swasta Pemprov DKI tidak perlu mengeluarkan biaya. Namun kondisi terminal akan terbangun sekelas dengan mal ‎dan terintegrasi dengan park and ride serta dilengkapi banyak sarana.

"Kita belajar dari pembangunan Terminal Rawamangun habis Rp 40 miliar, Terminal Pulogebang hampir Rp 1 triliun. Padahal pemanfaatan sarananya minim banget," katanya kepada Beritajakarta.com, Kamis (10/3). Beritajakarta.com merupakan situs berita milik Pemprov DKI Jakarta.

Pihaknya merinci jika nanti dikelola swasta, terminal dan halte penghasilannya akan dibagi 70 persen untuk pengelola dan 30 untuk Pemprov. Pengelolaan sendiri akan diberi waktu selama 10-15 tahun kedepan.

"Jadi kita terima bersih saja, terminalnya mereka harus bangun sebaik mungkin, karena akan dilengkapi sarana belanja. Pemanfaatan iklan dan lainnya yang lebih efektif memberi kontribusi bagi pendapatan daerah," katanya.

Hal yang sama juga menurutnya berlaku dengan halte bus tempat menunggu penumpang. Nantinya pihak swasta dipersilakan untuk menata dan memasang iklan semenarik mungkin sehingga selain baik dan nyaman juga pemerintah mendapat hasil.

"Jadi kita tidak mau keluar uang tapi hasilnya tidak maksimal, kita gunakan aja swasta untuk merawat. Ya kalau sudah lebih 10-15 tahun dikembalikan, tapi kita susah rawat, diatur aja lagi baginya. Kita 70 pengelola 30, jadi ada kontribusi besar bagi pendapatan DKI Jakarta," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Mengaku Siap Kembali Diperiksa KPK, tapi Masih Waswas

Staf Hasto Kristiyanto Mengaku Siap Kembali Diperiksa KPK, tapi Masih Waswas

Megapolitan
Soal Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada DKI, DPD Golkar : Itu Hak PKS, Silahkan Saja

Soal Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada DKI, DPD Golkar : Itu Hak PKS, Silahkan Saja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com