Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Akan Likuidasi Pemprov DKI Jakarta jika Terpilih sebagai Gubernur

Kompas.com - 12/03/2016, 11:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Yusril Ihza Mahendra percaya diri menjadi penantang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Apa rencana besar Yusril sehingga begitu percaya programnya bisa menyelesaikan masalah Jakarta secara tuntas?

Dalam perbincangan santai di kantor Tribunnews.com, Yusril memaparkan rencana besarnya yang tujuan akhirnya ialah melikuidasi Jakarta sebagai provinsi.

"Kalau saya terpilih menjadi gubernur, saya hanya mengatur Jakarta dalam masa transisi. Ke depan, Jakarta dilikuidasi. Tidak ada lagi gubernur. Tidak ada lagi DPRD. Yang ada adalah menteri urusan ibu kota, kemudian komisi urusan ibu kota, serta wali kota-wali kota saja," kata Yusril yang berdialog selama hampir tiga jam bersama Tribun, Warta Kota, Kompas TV, dan Kompas.com, Jumat (11/3/2016) sore.

Yusril mengatakan, wajah Jakarta sebagai ibu kota adalah cerminan wajah Indonesia.

Semrawutnya Jakarta, banjir, dan macet Jakarta menjadi kesan utama luar negeri bahwa Indonesia juga seperti itu.

Yusril mencontohkan, Manila dan Kuala Lumpur sebagai ibu kota negara lebih baik kondisinya dari Jakarta. Kemacetan bisa teratasi, transportasi memadai.

Menurut Yusril, Manila dan Kuala Lumpur bisa menjadi seperti itu lantaran wilayah tersebut bukan berdiri sendiri menjadi provinsi mandiri seperti Jakarta.

Yusril memiliki ide, wilayah Jakarta yang berada di ibu kota itu diatur oleh menteri khusus, bukan sekelas gubernur. Dengan jabatan menteri khusus yang dipilih langsung oleh presiden, menteri urusan ibu kota itu bisa melakukan koordinasi dengan berbagai wilayah provinsi terdekat dalam melakukan pembangunan tanpa ada hambatan birokrasi atau ego sesama kepala daerah.

Yusril lantas menyebut, penanganan banjir di Jakarta yang sebagian akibat air kiriman dari sungai di Bogor selama ini belum tuntas karena sulitnya berkoordinasi dengan kota, kabupaten tetangga, maupun Pemprov Jawa Barat.

Jika koordinasi penanganan Ciliwung dilakukan oleh pemerintah pusat melalui menteri urusan ibu kota, para wali kota, bupati, maupun gubernur dipastikan akan mudah berkoordinasi karena yang melakukan koordinasi adalah menteri. Bukan sesama kepala daerah.

Begitu pula dengan penanganan masalah transportasi, menteri urusan ibu kota sebagai kepanjangantangan pemerintah pusat bisa mudah melakukan koordinasi dengan kepala daerah tetangga ibu kota sehingga pembangunan transportasi tak hanya terpusat di Jakarta.

Kawasan penyangga ibu kota juga akan merasakan dampak pembangunan secara komprehensif karena menteri urusan ibu kota bertugas menciptakan kondisi ibu kota yang nyaman dan ramah bagi seluruh warga Indonesia.

Bukan hanya memikirkan ibu kota saja.

Dengan transportasi yang terbangun dari Jakarta hingga kawasan penyangga secara baik, akses menuju ibu kota menjadi mudah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com