Untuk awal, pembangunan saluran dilakukan di lima lokasi di lima wilayah dengan dana dari APBD DKI Jakarta sebesar Rp 34 miliar.
Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Ricky Janus, Jumat, di Jakarta, menyebutkan, lima lokasi dipilih untuk ditata tahun ini yakni di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat; Terminal Rawamangun, Jakarta Timur; kawasan Blok M, Jakarta Selatan; kawasan Terminal Grogol, Jakarta Barat; serta kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pembangunannya menyesuaikan rencana penataan kawasan, khususnya sarana trotoar dan badan jalan.
Ricky menambahkan, infrastruktur ini berupa boks beton berukuran 1,2 meter x 1,8 meter yang ditanam di kedalaman 2,3 meter di bawah permukaan tanah.
Antara boks satu dan lainnya berjarak 25 meter dan ditempatkan di bawah trotoar atau badan jalan tergantung dari kondisi kawasan.
Tujuannya, tak ada lagi gali tutup lubang untuk semua jenis jaringan.
"Para pemilik kabel harus melewatkan kabelnya melalui boks ini. Mereka menanam jaringan yang saling terhubung dari satu boks ke boks lain. Di boks ini pekerja menanam jaringan. Ini belum ideal, tetapi jadi pilihan terbaik untuk atasi kesemrawutan," kata Ricky.
Pernah terjadi
Kasus pencurian kabel yang diungkap oleh Direktorat Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya bukanlah kasus baru.
Kasus serupa pernah diungkap oleh Kepolisian Sektor Metropolitan Gambir, Jakarta Pusat, pada Januari 2014.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.