JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog Imam B. Prasodjo mengatakan, Suku Baduy merupakan aset budaya paling seksi di Banten, Jawa Barat.
Keragaman budayanya memiliki nilai estetika yang dapat dieksplorasi.
"Saya heran sama kerjaannya arsitek sekarang. (Rumah adat Baduy) yang seperti ini adalah sesuatu yang tidak dilanjutkan. (Padahal) ada nilai estetik yang harus kita eksplore," kata Imam dalam sebuah diskusi bertajuk "Gerakan Rayakan Perbedaan Baduy Kembali" di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (8/4/2016).
(Baca: Memahami Baduy dari Bentara Budaya Jakarta)
Menurut Imam, ia melihat Baduy sebagai suatu hal yang antik. Ia pun sempat berpikir Baduy sangat memiliki nilai jual.
"Saya pertama kali melihat Baduy, saya melihat itu antik banget, nilai jualnya tinggi. Saya datang sebagai komoditi," ujarnya.
Namun, belakangan Imam menyadari bahwa kekayaan budaya di Baduy tidak sepatutnya dianggap sebagai komoditas yang memiliki nilai jual.
"Sekarang saya berusaha di sini melihat sebagai aset nilai budaya yg tidak pantas dijadikan komoditi," katanya.
Kini, Imam pun banyak berinteraksi dan membantu mengembangkan budaya Suku Baduy, khususnya Baduy Luar.
Hal yang sudah dilakukan untuk membantu mengembangkan budaya Baduy, di antaranya membangun imah pangubaran (rumah pengobatan), melakukan sosialisasi program Keluarga Berencana (KB), dan lainnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.