JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (3/5/2016), mengadakan aksi demonstrasi di depan Balai Kota, Jakarta Pusat. Ratusan warga yang didominasi remaja dan orang dewasa tersebut sejak pukul 09.30 WIB sudah beranjak dari Luar Batang menuju Balai Kota.
Namun, tak semua orangtua mengizinkan anaknya ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut. Seorang warga yang tinggal di kawasan Masjid Luar Batang yang biasa dipanggil Emak mengatakan, dirinya tak memperbolehkan anak laki-lakinya ikut aksi menuntut Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok turun dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Gak ah, takut kenapa-napa di sana, belum lagi dia habis kecelakaan kemarin," kata Emak.
Meskipun mengaku mendukung aksi unjuk rasa tersebut, Emak mengatakan, dia tidak akan mengizinkan anaknya ikut ambil bagian dalam aksi tersebut karena khawatir dengan keselamatan anaknya itu.
Anak laki-laki Emak yang tidak mau menyebutkan namanya itu juga mengaku tak tertarik untuk mengikuti aksi tersebut.
"Daripada ikut demo, bagus bantu orangtua kerja, masuk surga lagi," katanya.
Tak hanya Emak, Rima, seorang warga lainnya, juga melarang cucunya untuk mengikuti aksi demonstrasi. Rima yang sudah berusia lanjut itu bahkan memarahi cucu perempuannya yang hendak bersiap untuk mengikuti rombongan demonstran dari Luar Batang.
"Awas aja kalau pergi ya, anak perempuan kok ikut-ikutan. Bapak lu aja tidur di rumah," ujar Rima.
Ia mengatakan, larangan itu karena dirinya tak ingin terjadi sesuatu terhadap cucu kesayangannya itu.
Dari ratusan demonstran yang melakukan aksi unjuk rasa itu, terlihat puluhan anak. Ketika ditanya tentang tujuan mereka ikut berunjuk rasa, puluhan anak itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala mereka.
Massa demonstran itu menamai dirinya Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU).