Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggalnya Bayi Razqa yang Menyisakan Misteri...

Kompas.com - 20/05/2016, 06:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Kehilangan Razqa membuat Agung berduka. Agung kecewa dengan seorang dokter yang menangani anaknya di puskesmas itu.

Agung mengungkapkan, dirinya sempat meminta agar dokter memeriksa darah Razqa, Minggu (15/5/2016), saat Razqa dibawa berobat karena demam yang tak kunjung sembuh sejak mengikuti imunisasi. Tapi, menurut Agung, dokter menyatakan tidak perlu.

Sementara yang ia tahu, jika demam sudah berlangsung lewat dari dua hari harusnya dilakukan cek darah. Agung juga menyatakan, dokter memeriksa Razqa tidak tepat karena bukan di tempat tidur melainkan di meja kerja.

Selain itu, Agung menilai dokter tidak jujur dengan menyebut ada jadwal pemeriksaan Razqa pada Senin 16 Mei 2016. Sebab, orangtua mengaku tidak mendapat pesan tersebut. Penyebab Razqa sakit hingga kematiannya pun menurut dia tidak dijelaskan puskesmas.

"Saya kecewa terhadap penanganan pasien. Enggak ada penjelasan kenapa meninggal. Kita pengennya tahu siapa tahu ada sakit apa. Ini kelalaianlah dalam tugas, dalam mengatasi pasien," ujarnya.

Bantah Malpraktik

Namun, Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Dr. Maryati, menyatakan, hasil pemeriksaan sementara terhadap seorang dokter yang menangani Razqa, belum menemukan adanya dugaan kelalaian atau malpraktik.

"Sejauh yang saya periksa masih sesuai dengan prosedur," kata Maryati, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/5/2016) malam.

Maryati menjelaskan, awalnya Rabu (11/5/2016), bayi Razqa melakukan imunisasi di puskesmas tersebut. Setelah imunisasi, Razqa mengalami demam.

Sempat turun demamnya hari Sabtu (14/5/2016), hari Minggu (15/5/2016) dibawa berobat ke UGD puskesmas tersebut karena kembali demam.

Saat diperiksa dokter, kata dia, tidak ada tanda-tanda kegawatan, sehingga orangtua pasien diminta untuk kembali memeriksa darah bayi Razqa pada Senin (16/5/2016).

Namun, menurut catatan rekam medis, orangtua Razqa justru tidak datang untuk membawa anaknya berobat pada hari Senin.

"Datangnya hari Rabu (18/5/2016) pagi jam 06.40 (bayinya) sudah dalam kondisi yang parah. Oleh dokter UGD segera disiapkan rencana rujukan sambil dikasih oksigen sama penurun panasnya," ujar Maryati.

Malangnya, saat hendak dirujuk ke rumah sakit, Razqa mengalami kondisi berhenti bernafas. Sempat dilakukan tindakan untuk menolong, tapi Razqa telah tiada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com