Kehilangan Razqa membuat Agung berduka. Agung kecewa dengan seorang dokter yang menangani anaknya di puskesmas itu.
Agung mengungkapkan, dirinya sempat meminta agar dokter memeriksa darah Razqa, Minggu (15/5/2016), saat Razqa dibawa berobat karena demam yang tak kunjung sembuh sejak mengikuti imunisasi. Tapi, menurut Agung, dokter menyatakan tidak perlu.
Sementara yang ia tahu, jika demam sudah berlangsung lewat dari dua hari harusnya dilakukan cek darah. Agung juga menyatakan, dokter memeriksa Razqa tidak tepat karena bukan di tempat tidur melainkan di meja kerja.
Selain itu, Agung menilai dokter tidak jujur dengan menyebut ada jadwal pemeriksaan Razqa pada Senin 16 Mei 2016. Sebab, orangtua mengaku tidak mendapat pesan tersebut. Penyebab Razqa sakit hingga kematiannya pun menurut dia tidak dijelaskan puskesmas.
"Saya kecewa terhadap penanganan pasien. Enggak ada penjelasan kenapa meninggal. Kita pengennya tahu siapa tahu ada sakit apa. Ini kelalaianlah dalam tugas, dalam mengatasi pasien," ujarnya.
Bantah Malpraktik
Namun, Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Dr. Maryati, menyatakan, hasil pemeriksaan sementara terhadap seorang dokter yang menangani Razqa, belum menemukan adanya dugaan kelalaian atau malpraktik.
"Sejauh yang saya periksa masih sesuai dengan prosedur," kata Maryati, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/5/2016) malam.
Maryati menjelaskan, awalnya Rabu (11/5/2016), bayi Razqa melakukan imunisasi di puskesmas tersebut. Setelah imunisasi, Razqa mengalami demam.
Sempat turun demamnya hari Sabtu (14/5/2016), hari Minggu (15/5/2016) dibawa berobat ke UGD puskesmas tersebut karena kembali demam.
Saat diperiksa dokter, kata dia, tidak ada tanda-tanda kegawatan, sehingga orangtua pasien diminta untuk kembali memeriksa darah bayi Razqa pada Senin (16/5/2016).
Namun, menurut catatan rekam medis, orangtua Razqa justru tidak datang untuk membawa anaknya berobat pada hari Senin.
"Datangnya hari Rabu (18/5/2016) pagi jam 06.40 (bayinya) sudah dalam kondisi yang parah. Oleh dokter UGD segera disiapkan rencana rujukan sambil dikasih oksigen sama penurun panasnya," ujar Maryati.
Malangnya, saat hendak dirujuk ke rumah sakit, Razqa mengalami kondisi berhenti bernafas. Sempat dilakukan tindakan untuk menolong, tapi Razqa telah tiada.