JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (22/5/2016) sore, seluruh tahapan penjaringan calon gubernur dari partai Demokrat telah usai.
Delapan bakal calon gubernur yang berniat diusung oleh partai besutan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini telah memenuhi seluruh kewajiban yang diminta oleh Demokrat.
Sejauh ini, ada delapan nama kandidat Demokrat yang siap bersaing merebut kursi DKI I, yaitu Abraham Lunggana, Hasnaeni Moein, Yusril Ihza Mahendra, Biem Benjamin, Muhammad Idris, Teguh Santosa, Sandiaga Uno, serta Benny Mokalu.
(Baca juga: DPD Demokrat DKI Akan Ajukan 3 Nama Bakal Cagub DKI ke DPP)
Delapan kandidat tersebut telah melalui sejumlah tahapan, yakni validasi administrasi, validasi faktual, hingga fit and proper test.
Untuk fit and proper test, seluruh kandidat diminta untuk memaparkan visi dan misi, serta strategi untuk membangun ibu kota jika terpilih menjadi gubernur.
Berbagai pertanyaan diajukan oleh para panelis dalam proses itu, seperti penanggulanan banjir, macet, isu sosial, politik, dan ekonomi.
Sebelum Demokrat mengumumkan nama-nama yang akan mereka usung, secara samar-samar sudah terlihat kandidat, yang dirasa Demokrat berpeluang untuk diusung.
Beberapa nama yang dianggap potensial adalah Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Abraham Lunggana, Biem Benyamin, dan Muhammad Idris.
Untuk Yusril, pengalamannya di kabinet serta latar belakang politik dan ilmu hukum yang dimilikinya itu menjadi modal besar bagi Ketua Partai Bulan Bintang tersebut diusung oleh Demokrat.
"Kalau ngomong-ngomong ya, yang jelas seorang Yusril kita sudah tahu bersama, penguasannya, saya memang bukan tim penilai, tetapi kalau saya ditanya Yusril agak lengkap," ujar Ketua Tim Penjaringan Demokrat, Raja Mantan Purba di DPD Demokrat, Rawamangun, Minggu (22/5/2016).
(Baca: Yusril Bakal Cagub DKI Terkuat pada Penjaringan Partai Demokrat)
Sementara itu, nama lain seperti Hasnaeni Moein dan Teguh Santosa, dirasa belum mengeluarkan kemampuan yang sebenarnya ketika mengikuti seluruh proses penjaringan bakal cagub Demokrat.
Selain dari fit and proper test, Demokrat juga mempertimbangkan elektabilitas kandidat bakal cagub.
Demokrat rencananya akan melakukan survei untuk melihat popularitas hingga elektabilitas seluruh kandidat bakal calon.
Pada Juni 2016, minimal akan ada 2 nama yang diajukan DPD Demokrat DKI ke DPP Demokrat.
Kendati demikian, Demokrat harus berkoalisi dengan partai lain dalam mengusung pasangan kepala daerah.
Untuk dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur, suatu partai politik harus memiliki minimal 22 kursi di DPRD DKI. Sementara itu, Demokrat hanya memiliki 10 kursi di DPRD.
Terkait kemungkinan koalisi ini, Ketua DPD Demokrat DKI, Nachrowi Ramli, mengatakan bahwa Demokrat telah melakukan pembicaraan kepada beberapa partai, seperti Gerindra dan PDI-P.
Bahkan, kata Nacrowi, tidak menutup kemungkinan jika Demokrat masuk ke dalam koalisi gemuk, yang rencananya akan dibentuk oleh Gerindra.
"Mungkin aja (ikut), kami lagi ngitung, mungkin kami ikut bisa aja, pokonya kalau hitung-hitungan calon buat pengabdian masyarakat, kami akan lapor ke DPP kalau orang ini memang capable," ujar Nachrowi.
(Baca juga: Demokrat Terbuka untuk Gabung ke Koalisi Gemuk Bentukan Gerindra)