Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Pasien Minta RS Karya Medika II Buat Pernyataan Tertulis Vaksinnya Tidak Palsu

Kompas.com - 15/07/2016, 21:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com -
Setelah pihak RS Karya Medika II memeriksa data administrasi dan mengatakan hanya menerima tiga serum dari CV Azka Medical, sekitar 20 orangtua pasien meminta kepada pihak manajemen rumah sakit untuk memberikan pernyataan resmi bahwa anak-anak mereka tidak menerima vaksin palsu.

"Kami jujur senang kalau benar hanya tiga dan tidak ada yang ke anak kami tapi kami butuh pembuktian keterangan tertulis," kata Said, orangtua salah seorang pasien, Jumat (15/7/2016).

Direktur RS Karya Medika II Dominggus M. Efruan mengatakan bahwa mereka salah memberikan informasi tadi pagi terkait vaksin palsu yang sudah terlanjur beredar di media. Dominggus pun memastikan bahwa setelah memeriksa administrasi bersama Kemenkes, dipastikan vaksin yang disuntikkan ke pasien anak tidak didapatkan dari CV Azka Medical.

"Untuk Bapak Ibu yang hadir dari tiga vaksin yang kami gunakan untuk bayi dan anak-anak tidak ada, tadi masih ada yang ragu tapi setelah kami dalami tidak ada vaksin palsu yang kami berikan ke pasien kami," ujarnya.

Selama 40 menit pertemuan antara orangtua dengan pihak manajemen rumah sakit, pertanyaan didominasi dengan kapan pihak rumah sakit bisa membuktikan kepada pasien secara resmi. Salah satu orangtua yang kesal dengan penjelasan direktur rumah sakit pun tak percaya akan klaim ini.

"Ini logika berpikir saja ya, bagaimana bisa pihak Kementerian Kesehatan dan Mabes Polri mengeluarkan daftar 14 rumah sakit yang kena vaksin anak itu salah lalu dibantah oleh Karya Medika? Kementerian Kesehatan sendiri kan belum memberikan pernyataan," ucap salah satu orangtua pasien.

Dominggus hanya menjawab bahwa informasi pasca terbitnya daftar rumah sakit itu sangat cepat, sehingga memerlukan proses bagi RS Karya Medika II dan Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan untuk membuat pernyataan resmi.

Armaini, salah satu orangtua yang meluangkan waktu untuk menemui pihak manajemen rumah sakit hingga bolos kerja, tak puas dengan penjelasan manajemen rumah sakit.

"Nggak, nggak puas saya, ini masalah nyawa anak-anak saya, bagaimana ini rumah sakit pertanggungjawabannya," kata Armaini.

Armaini pun sempat emosional dan menangis saat menceritakan bahwa ia mengeluarkan uang yang tak sedikit di rumah sakit ini. Namun anaknya yang lahir pada 2014, kini menderita tuberculosis.

"Kita sama-sama percaya Tuhan ya Bu, kita percaya tidak ada dokter berencana jahat terhadap pasien. Kalau ibu bicara gini ibu menyalahkan dokter. Saya masih takut sama tuhan saya jadi saya tak akan menjebak ibu," kata Dominggus.

Dominggus juga mengatakan pihaknya tetap akan membuka posko informasi bagi orangtua pasien untuk menanyakan kekhawatiran mereka. Hingga malam ini pukul 19.30, posko masih dipadati warga yang resah.

Kompas TV Waspada Vaksin Palsu-Satu Meja eps 149 bagian 3
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com