Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Pengenalan Sekolah di Jakarta Dilarang Libatkan Alumni

Kompas.com - 15/07/2016, 22:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto menegaskan tidak boleh ada bullying atau perploncoan selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Hal ini sesuai dengan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 dan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 26 Tahun 2015.

"Isinya bahwa tidak boleh ada plonco selama MPLS. Kemudian MPLS tidak boleh melibatkan para alumni dan senior di sekolah itu," kata Sopan kepada Kompas.com, Jumat (15/7/2016).

MPLS yang berlangsung selama tiga hari, mulai 18-20 Juli 2016 itu akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru serta kepala sekolah. Pihak sekolah diizinkan melibatkan pihak ketiga, asalkan profesional dan paham terhadap pelaksanaan MPLS.

"Jadi enggak boleh ada lagi murid yang disuruh beli semut, menghitung laki perempuan, atau pakai atribut macam-macam. Pokoknya murid baru sudah pakai seragam biasa, kayak enggak terjadi apa-apa, hanya kegiatannya lebih kepada hal edukatif dan kreatif," kata Sopan.

Jika sampai terjadi bullying, semua pihak terkait akan diberi sanksi tegas. Berdasarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016, sanksi dimulai dari teguran hingga pencopotan.

"Murid, guru, kepala sekolah sanksinya sama. Di dalam aturan berisi, sudahlah senior, alumni enggak usah ikut campur, biar internal sekolah dan orang tua ikut awasi berjalannya MPLS," kata Sopan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Pencuri Sepeda Motor di Bogor Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Pencuri Sepeda Motor di Bogor Ditembak Polisi

Megapolitan
Libatkan Selebgram, Polresta Bogor Bentuk Tim Khusus untuk Berantas Judi Online

Libatkan Selebgram, Polresta Bogor Bentuk Tim Khusus untuk Berantas Judi Online

Megapolitan
Melebihi Target, Program Khitan Massal PAM Jaya Diikuti 521 Anak dari Wilayah Jakarta

Melebihi Target, Program Khitan Massal PAM Jaya Diikuti 521 Anak dari Wilayah Jakarta

Megapolitan
Polda Metro Jaya Ambil Alih Seluruh Laporan Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Polda Metro Jaya Ambil Alih Seluruh Laporan Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Polisi: Kakak-Adik di Jaktim Rencanakan Pembunuhan Pedagang Perabot

Polisi: Kakak-Adik di Jaktim Rencanakan Pembunuhan Pedagang Perabot

Megapolitan
Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku dan Tetangga Sempat Mencegah

Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku dan Tetangga Sempat Mencegah

Megapolitan
Heru Budi Kembalikan Pencari Suaka di Depan Kantor UNHCR ke Tempat yang Layak

Heru Budi Kembalikan Pencari Suaka di Depan Kantor UNHCR ke Tempat yang Layak

Megapolitan
Dishub Jaksel Terus Tertibkan Jukir Liar di Minimarket

Dishub Jaksel Terus Tertibkan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Enam Kios di Belakang Terminal Kampung Rambutan Terbakar, Diduga akibat Kebocoran Gas

Enam Kios di Belakang Terminal Kampung Rambutan Terbakar, Diduga akibat Kebocoran Gas

Megapolitan
Meski Sulit Cari Uang, Sopir Bajaj di Grogol Percaya Pendidikan Investasi Terbaik untuk Anak

Meski Sulit Cari Uang, Sopir Bajaj di Grogol Percaya Pendidikan Investasi Terbaik untuk Anak

Megapolitan
Motif Putri Kedua Pedagang Perabot di Jaktim Bunuh Ayahnya Sendiri, Sering Dipukuli dan Tak Diberi Makan

Motif Putri Kedua Pedagang Perabot di Jaktim Bunuh Ayahnya Sendiri, Sering Dipukuli dan Tak Diberi Makan

Megapolitan
Bawaslu DKI Mulai Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Bawaslu DKI Mulai Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

Megapolitan
840 Petugas Bersihkan Monas Usai Perayaan HUT Bhayangkara

840 Petugas Bersihkan Monas Usai Perayaan HUT Bhayangkara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com