Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: "Ngapain" Aku Bicara 10 Menit di PBB New York tetapi Butuh Tiga Hari?

Kompas.com - 19/07/2016, 10:17 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diketahui tidak suka melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Selama menjabat sebagai Gubernur DKI, kunjungannya ke luar negeri masih bisa dihitung dengan jari.

Tahun lalu pada September 2015, Basuki atau Ahok, melakukan kunjungan ke Rotterdam, Belanda. Kunjungan itu dia lakukan setelah berkali-kali menolak undangan Wali Kota Rotterdam.

Dalam surat undangan, Wali Kota Rotterdam mengaku malu karena undangannya selalu ditolak Ahok. Padahal, mereka sudah tiga kali berkunjung ke Jakarta. Atas alasan itulah, Ahok akhirnya berangkat ke Belanda.

Pada Oktober 2010, Ahok kembali terbang ke Singapura. Kunjungannya ke Singapura bertujuan untuk menggaet pengusaha agar mau investasi di Jakarta.

Dia berharap pengusaha di Singapura mau berinvestasi pada program-program pembangunan di Jakarta, seperti pembangunan light rail transit (LRT), mass rapid transit (MRT), serta pelabuhan logistik atau "Port of Jakarta" bersama Rotterdam.

Setelah dua kunjungan ke luar negeri itu, Ahok belum melakukan kunjungan lagi.

Alasan Ahok

Ahok mengaku memang tidak suka sering-sering melakukan kunjungan ke luar negeri. Menurut dia, perjalanan dinas ke luar negeri memakan waktu sangat lama untuk urusan yang hanya sebentar.

Ahok mengaku mendapat undangan ke New York untuk menyampaikan pidato selama 10 menit untuk PBB. Tetapi perjalanan yang harus dia tempuh bisa sampai 3 hari.

"Kenapa saya enggak suka kunjungan ke luar negeri atau ke luar kota? Kayak kemarin diundang ke New York, buat PBB katanya, bicara 10 menit, tapi saya butuh tiga hari, ngapain aku bicara sepuluh menit butuh tiga hari?" ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (18/7/2016).

Jika ada undangan seperti itu, Ahok lebih baik mengirimkan delegasi saja. Seperti beberapa waktu lalu, Ahok mengirim Kepala Bappeda Tuti Kusumawati untuk berangkat ke Singapura.

Ahok tidak mau meninggalkan Jakarta terlalu lama. Sebab, pekerjaannya akan menumpuk.

"Kalau saya yang pergi, saya habiskan waktu dua hari, kalau habis dua hari, saya balik lagi ke sini kerjaan saya numpuk enggak? Numpuk," ujar Ahok.

Jika sudah seperti itu, akhir pekan pun digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. Akhirnya, Ahok jadi tidak bisa melakukan pekerjaan lainnya. Bahkan untuk sekadar mendatangi pernikahan warga di akhir pekan.

Atas alasan itulah, Ahok memilih untuk tidak sering-sering melakukan kunjungan ke luar negeri.

"Kalau kita kerja mesti Sabtu, Minggu, aku bisa enggak datang ke kawinan, bawa berkas dua koper, enggak ke mana-mana tuh, ke gereja hari Minggu, pas balik udah kerjain (surat) disposisi lagi sampai malam," ujar Ahok.

Kompas TV DPRD DKI VS Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com