Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Penumpang di Terminal Pulo Gebang Naik, Sebagian Masih Bingung

Kompas.com - 19/07/2016, 17:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Hingga Senin (18/7) masih banyak penumpang bus antar kota antar provinsi yang belum mengetahui perpindahan pemberhentian terakhir bus dari sebelumnya di Terminal Pulogadung dan Rawamangun ke Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.

Eni (32), penumpang bus PO Dewi Sri dari Tegal, Jawa Tengah, mengatakan, tak ada pemberitahuan dari petugas PO bahwa dirinya akan diturunkan di Pulo Gebang.

”Sebal juga, sih. Saya, kan, jadi bingung mau naik angkutan apa ke Mangga Besar,” ujar Eni saat ditemui di ruang tunggu kedatangan bus Terminal Terpadu Pulo Gebang (TTPG).

Karyawan PO menjelaskan kepada penumpang, saat tiket dijual, Pulogadung masih bisa dilewati. Namun, sebetulnya sosialisasi kepada PO bahwa terminal akan pindah ke Pulo Gebang sudah dilakukan Dishubtrans dan pihak terminal sejak sebelum Lebaran.

”Tolonglah, seharusnya PO itu juga membantu sosialisasikan ke penumpang soal perpindahan ini,” ujar Kepala Satuan Operasional TTPG Noviesa Pinem kepada pengurus PO.

Beberapa bus akhirnya tetap memaksa jalan terus ke Pulogadung.

”Percuma bandel, di Terminal Pulogadung juga tidak akan diterima. Mereka harus balik lagi ke Pulo Gebang,” ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Andri Yansah.

Syarat pindah

Selain itu, masih terdapat puluhan PO dari Terminal Rawamangun dan Terminal Pulogadung yang menolak pindah. Berdasarkan data di Terminal Rawamangun total ada 40 PO bus yang harus pindah, sedangkan data Pulogadung ada sekitar 56 PO yang harus pindah. Adapun jumlah PO yang sudah pindah ke TTPG adalah 32 PO.

Di terminal bus Pulogadung dan Rawamangun, ketua koperasi karyawan bus antar kota dari masing-masing terminal mengaku siap pindah ke Pulo Gebang, tetapi semua terminal bayangan di DKI Jakarta harus ditertibkan.

Andri pun menegaskan, penertiban di segala lini tengah dilakukan.

Meski sudah banyak kertas pengumuman rute angkutan umum menuju sejumlah wilayah di Jakarta ditempel di dinding, banyak penumpang masih bingung memutuskan. Padahal, TTPG dilewati dua rute transjakarta, empat jurusan metromini, dan tujuh jurusan angkot.

Penumpang melonjak

Berdasarkan data TTPG pada Senin pukul 00.00-14.50, jumlah bus yang datang 130 unit dengan 4.891 penumpang. Jumlah itu melonjak berkali lipat dari puncak arus balik yang terjadi Rabu (13/7), dengan 35 bus dengan 637 penumpang. Pada gedung kedatangan penumpang, 2-3 bus datang setiap 10-15 menit. Sebelumnya, sampai setengah jam saja belum tentu satu bus datang.

Usaha penertiban yang dilakukan Dishubtrans DKI untuk mewajibkan bus berhenti di Pulo Gebang dilakukan dengan menempatkan petugas di dekat pintu keluar tol di Cakung dan Cempaka Putih. Mereka menilang bus-bus yang sengaja tidak berhenti lalu melewati Pulo Gebang dan melanjutkan ke Pulogadung.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com