Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rohaniwan: Seck Osmane Orang yang Jahil

Kompas.com - 29/07/2016, 22:41 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seck Osmane, terpidana karena kasus kepemilikan Narkotika, telah dieksekusi di Nusakambangan, Jawa Tengah, Jumat (28/7/2016) dini hari. Meski telah meninggal, kepribadian Osmane selama 13 tahun menjalani masa tahanan di Nusakambangan tetap dikenang oleh pendamping rohaninya, Karina.

Karina merupakan pendamping rohani Osmane selama di Nusakambangan. Rina menceritakan, kepribadian Osname selama ditahan jauh dari kata beringas atau jahat seperti dugaan masyarakat.

Karina menjelaskan bahwa Osname merupakan salah satu anak didiknya yang terbilang jahil. Namun, dari kejahilannya itu, Rina menggambarkan Osmane merupakan sosok berkepribadian menyenangkan khususnya terhadap anak-anak.

"Dia suka jahil ya, dan dia sangat suka melihat anak-anak saya bernyanyi. Kalau anak-anak datang dia suka kasih es krim, kesehariannya sangat menyenangkan," ujar Karina di Rumah Duka St Carolus, Jakarta Pusat.

Selama 13 tahun berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Karina mengatakan kalau Osmane sangat aktif menjadi pengurus gereja di Lapas. Setiap hari, Karina dan Osmane cukup sering berbincang, khususnya ketika membahasa tentang pengajuan grasi.

Karina yang mengaku sebagai orang yang menentang hukuman mati, menyampaikan bahwa apa yang telah dilakukan kepada Osmane maupun sejumlah narapidana yang dieksekusi mati lainnya sangat tidak pantas.

Karina menilai setiap orang berhak mendapatkan pengampunan meski mereka merupakan penjahat paling kejam sekalipun.

"Saya rasa tidak pantas dia mendapatkan itu (hukuman mati), saya juga salah satu orang yang menentang hukuman mati," ujar Karina. (Baca: Sebelum Dieksekusi, Seck Osmane Pertanyakan Jawaban atas Grasi yang Diajukannya )

Melayani tuhan

Rina menyampaikan, sebelum dieksekusi, Osmane sempat berbincang tentang keinginannya jika dirinya tidak jadi dieksekusi.

"Dia bilang kalau dia diberi kesempatan hidup, dirinya ingin mengabdi kepada tuhan dan melayani tuhan dengan baik," ujar Karina.

Seck Osmane didakwa atas kepemilikan 3 kilogram heroin yang ditemukan di kamar kosnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Atas kepemilikan narkoba golongan I itu, Osmane dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Juli 2004. (Baca: "Yang Kasih Napas Itu Tuhan, Kalau Aku Mati Tidak Mendapat Keadilan Gimana...")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com