Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciliwung Lama yang Hidup Kembali

Kompas.com - 31/10/2016, 16:18 WIB

Seingat Bagya, Sungai Ciliwung Lama pertama kali dilebarkan pada zaman Gubernur Ali Sadikin tahun 1970-an. Ciliwung Lama dilebarkan dari 5 m menjadi 25 m yang menyebabkan banyak rumah kena gusur.

Pada masa Ali Sadikin pula bantaran Ciliwung Lama dibuat tanggul dari batu. Lalu pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri tahun 2003 dibuat tanggul permanen dan terus disempurnakan pada masa Presiden Joko Widodo.

Daud (55), warga RT 006 RW 006 Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, yang tinggal di pinggir Ciliwung Lama, mengatakan, sejak dahulu aliran air Ciliwung Lama memang kecil. Namun, pada 1980-an, airnya masih bisa dipakai mandi.

"Pernah (Ciliwung Lama) banjir besar tahun 2002, 2005, dan 2007. Mobil saya terseret banjir. Setelah banjir, mobilnya saya potong-potong, lalu dijual," kata Daud, pemilik bengkel mobil.

Menyusuri Kali Ciliwung Lama akan menemukan perkampungan khas Jakarta dengan rumah-rumah yang berimpitan dan dihuni kaum urban, kontras dengan rumah-rumah gedong dan gedung-gedung pencakar langit di sekitarnya.

Ada permukiman yang memang digunakan sebagai tempat tinggal. Namun, tak sedikit pula yang digunakan sebagai tempat berteduh selama berdagang di Jakarta, dengan gerobak dan sepeda yang terparkir di depan rumah.

Sebelum jalan inspeksi Kali Ciliwung Lama terhubung hingga sekitar 2012, agak sulit menjangkau perkampungan di sepanjang kali itu. Namun, setelah jalan inspeksi itu dibangun di beberapa ruas, seperti di samping Toko Buku Gunung Agung di Kwitang, perkampungan itu lebih mudah dijangkau.

Kegiatan pertanian

Di kawasan Cikini, pemandangan di bantaran Kali Ciliwung Lama tak melulu permukiman padat, tetapi juga pemandangan hijau berupa pertanian yang dijalankan Kelompok Tani Sehati di RT 017 RW 003, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Kelompok tani yang beranggotakan 15 orang itu menanam sayur dengan polybag. Sayuran yang ditanam di antaranya kacang panjang, terung, bayam merah, dan selada. Pengurus sekaligus perintis kelompok tani itu, Yani Sumarni (56), mengungkapkan, pertanian kota itu dia rintis sejak Kali Ciliwung dialiri air, tepatnya pada 2015. Dengan air kali itu pula dia menyiram sayurannya.

"Sejak Kali Ciliwung Lama ini dialiri air, saya berinisiatif bertani. Aliran air kali itu menjadi sumber kami untuk menyirami tanaman," ujarnya.

Dari kegiatan itu, Yani bisa memperoleh sayuran untuk konsumsi keluarga dan warga di sekitarnya. Pernah pula saat panen lebih dari 2 kg cabai rawit, dia menjual hasil panennya itu Rp 50.000 per kg.

"Saat itu harga cabai rawit sedang tinggi. Lumayan hasilnya," katanya.

Kendati belum mendatangkan keuntungan pasti, Kelompok Tani Sehati mampu memenuhi kebutuhan pangan sayur secara mandiri. Belakangan kelompok tani itu memperoleh bantuan Rp 8 juta dari Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI untuk membangun rumah bibit dan menambah bibit sayur.

Akhir Agustus, aliran Sungai Ciliwung Lama mengalir perlahan. Sampah masih banyak tersebar di sepanjang sungai meski tidak sampai menutupi permukaannya. Berkat aneka tanaman di tanggul dan sungai yang lumayan bersih, Ciliwung Lama jadi segar dipandang. Ciliwung Lama kini hidup kembali.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 31 Oktober 2016, di halaman 27 dengan judul "Ciliwung Lama yang Hidup Kembali".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dekat Istana, Lima dari Sebelah RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelah RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com