Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membandingkan Gaya Komunikasi Agus, Ahok, dan Anies

Kompas.com - 02/11/2016, 08:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

Kompas TV Pengaruh Kampanye Hitam di Media Sosial

Spontannya Ahok

Yunarto lalu menilai gaya komunikasi Ahok paling unik dibandingkan para pesaingnya. Sebab, Ahok menggunakan pola komunikasi low context yang cenderung spontan.

"Menggunakan terminologi orang awam, bukan bahasa elitis yang cenderung normatif," ujar Yunarto.

Yunarto mengatakan, gaya komunikasi seperti itu memiliki keuntungan dan kelemahan buat Ahok. Keuntungannya, cara penyampaian Ahok akan program-program bisa lebih dimengerti oleh semua kalangan.

Ahok tidak menggunakan bahasa yang rumit untuk memaparkan semua itu. Orang pun bisa jadi menggandrungi Ahok karena gaya bicaranya dianggap sebagai antitesis politisi pada umumnya yang cenderung berbahasa elitis dan normatif.

"Tetapi, ada kelemahan, sisi blundernya juga lebih besar karena spontan dan menggunakan bahasa yang tidak dibungkus dengan normatif," kata Yunarto.

(Baca: Membaca Karakter Cagub-Cawagub DKI dari Arloji yang Dipakai)

Blunder itu, kata Yunarto, bahkan sudah terjadi. Akibat ucapannya, kini Ahok mendapat kritik dari beberapa organisasi masyarakat (ormas).

Namun, selama masa kampanye ini, kata Yunarto, Ahok tidak lagi meledak-ledak dan spontan seperti biasanya. Ahok seperti mengerem komentarnya mengenai berbagai hal meski ditanya oleh wartawan.

"Hingga akhirnya kita lihat kini Ahok yang sedang beradaptasi dengan cara mengurangi spontanitas dia ketika berbicara," kata Yunarto.

Namun, apakah harus diubah? Yunarto menjawab tidak perlu. Sebab, justru gaya komunikasi itulah yang membuat Ahok berbeda dengan lainnya. Jika Ahok berubah pendiam, Ahok tidak lagi seperti Ahok yang dikenal masyarakat.

Anies "motivator" di bidang politik

Jika Ahok berbahasa low context, Anies Baswedan sebaliknya. Yunarto mengatakan, Anies cenderung menggunakan pola komunikasi high context dan ia nilai seperti motivator di bidang politik.

"Dia bicara dengan bahasa yang dibungkus sangat indah. Ditambah latar belakang di pendidikan membuat dia bisa merangkai kalimat yang memotivasi dan menginspirasi," ujar Yunarto.

Sayangnya, kata Yunarto, tidak banyak masyarakat kecil memahami gaya komunikasi high context ini. Terlebih lagi, jika dikemas dengan bahasa-bahasa yang tidak membumi, ini menjadi salah satu kelemahan Anies.

"Tidak mudah buat orang seperti Anies yang biasa berbicara retorika dan bicara dengan berirama masuk ke penegasan program dan kebijakan yang akan dibuat," ujar Yunarto.

(Baca: Anies Sebarkan "Nomor Aspirasi" untuk Warga yang Ingin Sampaikan Ide)

Biasanya, solusi yang disampaikan Anies lebih kepada pandangan makro saja. Pekerjaan rumah untuk Anies adalah bagaimana Anies bisa membumikan diri sebagai seorang eksekutor yang mampu menjalankan program-program, bukan sekadar menginspirasi orang dengan kata-kata.

"Sebagai pemimpin yang bisa mengeksekusi bukan sekadar menginspirasi," kata Yunarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com